Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21650 | 10 Sep 2025
Klinis : kaki lecet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs24 Berdasarkan kondisi kaki lecet, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b Diagnosa Keperawatan:\b0
\par Risiko Infeksi b.d kerusakan integritas kulit (kode: 0018)
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):\b0
\par \'abRisiko Infeksi\'bb didefinisikan sebagai peningkatan kerusakan integritas kulit yang rentan terhadap invasi agen patogen, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. (Domain 11: Keamanan/Perlindungan; Kelas 2: Infeksi).
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0
\par \'abStatus Kulit: Integritas Jaringan\'bb (kode: 1101). Luaran yang diharapkan adalah klien menunjukkan penurunan risiko atau bebas dari tanda-tanda infeksi, dengan kriteria evaluasi seperti:
\par - Luka bersih dan kering
\par - Tidak ada eritema (kemerahan)
\par - Tidak ada edema (bengkak)
\par - Tidak ada drainage (cairan) purulen
\par - Suhu tubuh dalam rentang normal
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0
\par \'abPerawatan Luka\'bb (kode: 3530). Intervensi utama meliputi:
\par - Membersihkan luka dengan teknik aseptik
\par - Memantau tanda-tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor, functio laesa)
\par - Melindungi kulit di sekitar luka
\par - Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka di rumah
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\b Penjelasan Singkat:\b0
\par Kondisi kaki lecet merupakan kerusakan integritas kulit yang menjadi port de entry bagi mikroorganisme patogen. Tindakan keperawatan difokuskan pada pencegahan infeksi melalui manajemen luka yang tepat, pemantauan tanda-tanda sistemik dan lokal infeksi, serta edukasi kepada klien untuk mencegah komplikasi.
\par
\pard\sa160\sl276\slmult1\qc\b Sumber:\b0 PPNI. (2017). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6. \i0 Jakarta: Pengurus Pusat PPNI.
\par
} -
Article No. 21651 | 10 Sep 2025
Klinis : Seorang klien perempuan usia 25 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan utama chestpain, seperti tertusuk-tusuk benda tajam pada perut kanan bawah, Skala nyeri 7. Biasanya nyeri muncul tiba-tiba dengan sendirinya, ataupun saat dia batuk, tidur miring kanan, menggerakan badan untuk bangun, berdiri dan berjalan. Nyeri ini biasanya timbul semakin lama semakin bertambah nyeri namun akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa menit ± 2- 5 menit. Klien terpasang IVFD Ringer Laktat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24
\par
\par Berdasarkan data klinis yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan utama yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar \i Persatuan Perawat Nasional Indonesia\i0 (PPNI):
\par
\par \b Diagnosa Keperawatan:\b0
\par \b Kode SDKI 1.1: Nyeri Akut\b0
\par
\par \b Penjelasan Singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0
\par Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat cedera jaringan aktual atau potensial, yang timbul secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung kurang dari 3 bulan. Pada kasus ini, karakteristik nyeri (skala 7, seperti tertusuk, bertambah dengan gerakan, dan durasi ± 2-5 menit) sangat sesuai dengan definisi ini.
\par
\par \b Kriteria Hasil (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0
\par \b Kode SLKI 1.1.1:\b0 Tingkat nyeri menurun
\par \b Kode SLKI 1.1.2:\b0 Ekspresi nyeri menurun
\par \b Kode SLKI 1.1.3:\b0 Tanda-tanda vital dalam rentang normal
\par Tujuan luaran adalah mengurangi skala nyeri, mengontrol ekspresi ketidaknyamanan, dan menstabilkan tanda vital (seperti nadi dan tekanan darah) yang mungkin meningkat akibat respons terhadap nyeri.
\par
\par \b Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0
\par \b Kode SIKI 1.1.1:\b0 Manajemen Nyeri
\par - \b 1.1.1.1:\b0 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, faktor pencetus, dan penurun).
\par - \b 1.1.1.4:\b0 Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (contoh: relaksasi napas dalam, distraksi).
\par - \b 1.1.1.5:\b0 Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi (jika diperlukan dan diresepkan).
\par \b Kode SIKI 4.1.1:\b0 Manajemen Kecemasan
\par - \b 4.1.1.1:\b0 Kaji tingkat kecemasan klien terkait nyeri dan kondisinya.
\par - \b 4.1.1.3:\b0 Berikan informasi yang jelas tentang prosedur dan kondisi untuk mengurangi ansietas.
\par Intervensi ini bertujuan untuk mengontrol nyeri melalui pendekatan holistik dan memastikan kenyamanan klien.
\par
\par \b Catatan Klinis:\b0
\par Meskipun keluhan utama adalah \i chest pain\i0, lokalisasi nyeri di \i perut kanan bawah\i0 dan karakteristiknya yang tajam serta dipicu oleh gerakan memerlukan kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan kondisi bedah abdomen (seperti apendisitis atau masalah ginekologis). Diagnosa keperawatan ini bersifat sementara dan dapat disesuaikan berdasarkan hasil assessment lebih lanjut dan diagnosis medis. Pemantauan ketat dan kolaborasi dengan tim medis sangat esensial.
\par
\par Hormat kami,
\par Perawat Klinis
\par
\par
\par {\lang1033\langfe1033\langnp1033\insrsid15192870 \hich\af0\dbch\af31505\loch\f0 }{\insrsid15192870 \hich\af0\dbch\af31505\loch\f0 \lang1033\langfe1033\langnp1033 }{\insrsid15192870 \hich\af0\dbch\af31505\loch\f0 \lang1033\langfe1033\langnp1033 }{\insrsid15192870 \hich\af0\dbch\af31505\loch\f0 \lang1033\langfe1033\langnp1033 }
} -
Article No. 21652 | 10 Sep 2025
Klinis : Seorang klien perempuan usia 25 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan utama chestpain, seperti tertusuk-tusuk benda tajam pada perut kanan bawah, Skala nyeri 7. Biasanya nyeri muncul tiba-tiba dengan sendirinya, ataupun saat dia batuk, tidur miring kanan, menggerakan badan untuk bangun, berdiri dan berjalan. Nyeri ini biasanya timbul semakin lama semakin bertambah nyeri namun akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa menit ± 2- 5 menit. Klien terpasang IVFD Ringer Laktat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI\b0\fs24
\par
\par
\b\fs24 Berdasarkan data klinis yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan utama yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar PPNI:\b0\fs24
\par
\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0
\b\i Nyeri Akut\i0\b0 (Kode SDKI: 0711)
\par
\b Definisi:\b0 Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dengan durasi kurang dari 3 bulan.
\par
\par
\b\fs20 SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\fs24
\par
\b Kode & Luaran:\b0
\begin{itemize}
\item \b 071101:\b0 Skala nyeri menurun
\item \b 071102:\b0 Perilaku melindungi area nyeri menurun
\item \b 071103:\b0 Ekspresi wajah kesakitan menurun
\item \b 071104:\b0 Tekanan darah dalam rentang normal
\item \b 071105:\b0 Denyut nadi dalam rentang normal
\item \b 071106:\b0 Pernapasan dalam rentang normal
\end{itemize}
\b Kriteria Evaluasi:\b0 Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan skala nyeri klien menurun dari skala 7 menjadi ?3, tanda-tanda vital stabil, dan ekspresi nyeri berkurang.
\par
\par
\b\fs20 SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\fs24
\par
\b Kode & Intervensi:\b0
\begin{itemize}
\item \b 071104:\b0 \b\i Manajemen Nyeri\i0\b0
\item \b 07110401:\b0 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi)
\item \b 07110402:\b0 Observasi tanda-tanda non-verbal ketidaknyamanan
\item \b 07110403:\b0 Kaji faktor-faktor yang memperberat dan meringankan nyeri
\item \b 07110404:\b0 Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (contoh: relaksasi napas dalam, distraksi)
\item \b 07110405:\b0 Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi dan program terapi
\item \b 07110406:\b0 Evaluasi efektivitas intervensi pengurangan nyeri
\item \b 280201:\b0 \b\i Monitorisasi Tanda Vital\i0\b0
\item \b 28020101:\b0 Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan
\item \b 28020102:\b0 Dokumentasikan hasil pemantauan tanda vital
\end{itemize}
\par
\b Rasional:\b0 Intervensi ini bertujuan untuk mengurangi intensitas nyeri, meningkatkan kenyamanan klien, dan memantau respons fisiologis terhadap nyeri. Pemantauan tanda vital diperlukan karena nyeri akut dapat memengaruhi stabilitas hemodinamik klien. Kolaborasi pemberian analgesik penting untuk penanganan nyeri yang cepat dan efektif, sementara teknik nonfarmakologi dapat memberdayakan klien dalam mengelola nyerinya.
\par
\par
\b\fs20 Catatan Klinis:\b0\fs24
\par
Karakteristik nyeri (seperti tertusuk, dipicu gerakan, dan lokasi di kuadran kanan bawah) memerlukan evaluasi medis lebih lanjut untuk menyingkirkan atau mengonfirmasi kondisi akut abdomen (seperti apendisitis atau kondisi ginekologis). Peran perawat adalah memantau, mengelola gejala, dan melaporkan perubahan kondisi secara tepat.
\par
} -
Article No. 21653 | 10 Sep 2025
Klinis : os mengaku pusing,nyeri dada 1 hari riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;\red0\green128\blue0;\red128\green0\blue0;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf2\b Nyeri Akut (SDKI Kode: D.0006)\cf0\b0\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\cf0\ul Deskripsi:\ulnone Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dan perkiraan waktu berakhirnya.\par
\b SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf3\b Kontrol Nyeri (SLKI Kode: L.0801)\cf0\b0\par
\ul Kriteria Luaran:\ulnone\par
- Skala nyeri menurun\par
- Ekspresi nyeri menurun\par
- Perilaku melindungi bagian yang nyeri menurun\par
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal\par
\b SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf4\b Manajemen Nyeri (SIKI Kode: I.1101)\cf0\b0\par
\ul Aktivitas Keperawatan:\ulnone\par
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi)\par
- Monitor tanda-tanda vital dan respons fisiologis terhadap nyeri\par
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (napas dalam, distraksi, relaksasi)\par
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi\par
- Evaluasi efektivitas intervensi pengelolaan nyeri\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\cf0\b Catatan Akademis:\b0\par
Pada pasien dengan riwayat jantung, nyeri dada memerlukan evaluasi mendalam untuk menyingkirkan penyebab kardiak seperti angina pektoris atau infark miokard. Pusing dapat berhubungan dengan penurunan cardiac output atau efek samping medikasi. Pendekatan holistik diperlukan dengan mempertimbangkan aspek biopsikososial dan potensi komplikasi kardiovaskular.\par
} -
Article No. 21654 | 10 Sep 2025
Klinis : os mengaku pusing,nyeri dada 1 hari riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24
\par
\b Subjek:\b0 Pasien dengan keluhan pusing, nyeri dada 1 hari, dan riwayat penyakit jantung
\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0 Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan supply dan demand oksigen miokard
\par
\b Kode SDKI:\b0 00029
\par
\b Definisi SDKI:\b0 Risiko penurunan volume darah yang dipompa oleh ventrikel per menit tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
\par
\b Faktor Risiko:\b0 Riwayat penyakit jantung, nyeri dada (angina), dan gejala pusing yang dapat mengindikasikan gangguan hemodinamik
\par
\b SLKI yang Direkomendasikan:\b0
\par
\b Kode SLKI 0800:\b0 Status sirkulasi
\par - Mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal
\par - Mempertahankan denyut nadi dalam rentang normal
\par - Tidak mengalami penurunan kesadaran
\par
\b Kode SLKI 0802:\b0 Status perfusi jaringan
\par - Kulit hangat dan kering
\par - Warna kulit normal
\par - Nadi perifer teraba kuat dan reguler
\par
\b SIKI yang Direkomendasikan:\b0
\par
\b Kode SIKI 2110:\b0 Pemantauan hemodinamik
\par - Memantau tekanan darah, nadi, pernapasan setiap 2-4 jam
\par - Mengobservasi karakteristik nyeri dada
\par - Memantau saturasi oksigen
\par
\b Kode SIKI 4040:\b0 Manajemen nyeri
\par - Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
\par - Memposisikan pasien dengan nyaman
\par - Kolaborasi pemberian analgesik sesuai resep
\par
\b Kode SIKI 6620:\b0 Pengawasan keselamatan
\par - Mempertahankan lingkungan yang aman
\par - Menggunakan side rail tempat tidur
\par - Mendampingi pasien saat ambulasi
\par
\b Catatan Akademis:\b0 Kondisi nyeri dada pada pasien dengan riwayat jantung memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda-tanda penurunan curah jantung seperti hipotensi, takikardia, penurunan kesadaran, dan perubahan status perfusi perifer. Pendekatan evidence-based practice diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
\par
\b Rekomendasi Praktik:\b0 Segera lakukan pemantauan tanda-tanda vital, EKG, dan enzim jantung untuk menyingkirkan acute coronary syndrome. Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut.
\par
\par
\b Sumber:\b0 Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi Terbaru - PPNI
} -
Article No. 21655 | 10 Sep 2025
Klinis : os mengaku pusing,nyeri dada 1 hari riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24
\par
\b Kondisi Klien:\b0 Os mengaku pusing, nyeri dada 1 hari, riwayat jantung
\par
\b Diagnosis Keperawatan:\b0 Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
\par
\b Kode SDKI:\b0 00029 (Risiko Penurunan Curah Jantung)
\par
\b\i Penjelasan Singkat:\i0\b0
\par
\b SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):\b0 Diagnosis keperawatan ini menunjukan kerentanan terhadap ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, yang dapat dimanifestasikan melalui gejala pusing dan nyeri dada pada klien dengan riwayat jantung.
\par
\b SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0 \b Kode 0402 (Status Sirkulasi)\b0 - Luaran yang diharapkan adalah mempertahankan curah jantung yang adekuat dengan kriteria hasil: tekanan darah dalam rentang normal, denyut nadi teraba kuat dan reguler, tidak mengalami nyeri dada, serta tidak mengalami pusing atau sinkop.
\par
\b SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0 \b Kode 2410 (Manajemen Curah Jantung)\b0 - Intervensi meliputi pemantauan tanda-tanda vital, auskultasi bunyi jantung, evaluasi keluhan nyeri dada atau pusing, pemberian oksigen sesuai kebutuhan, serta kolaborasi pemberian terapi farmakologis sesuai instruksi medis.
\par
\b Intervensi Tambahan:\b0 \b Kode 0840 (Pemantauan Vital Signs)\b0 dan \b Kode 1450 (Manajemen Nyeri)\b0 untuk menangani keluhan nyeri dada dan pusing yang dialami klien.
\par
} -
Article No. 21656 | 10 Sep 2025
Klinis : os mengaku pusing,nyeri dada 1 hari riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24
\par
\b Subjek:\b0 Pasien dengan keluhan pusing, nyeri dada 1 hari, dan riwayat penyakit jantung
\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0 Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard
\par
\b Kode SDKI:\b0 D.0016
\par
\b Definisi SDKI:\b0 Risiko terjadinya ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
\par
\b Faktor Risiko:\b0 Riwayat penyakit jantung, nyeri dada (angina), dan gejala pusing yang dapat mengindikasikan penurunan perfusi serebral
\par
\par
\b SLKI:\b0
\par
\b Kode SLKI:\b0 L.14001 - Tanda-tanda vital dalam rentang normal
\par
\b Kriteria Hasil:\b0
\par - Tekanan darah stabil dalam rentang normal
\par - Denyut nadi teratur dan dalam rentang normal
\par - Frekuensi napas dalam rentang normal
\par - Tidak ada keluhan pusing atau nyeri dada
\par
\b Kode SLKI:\b0 L.14014 - Status hemodinamik stabil
\par
\b Kriteria Hasil:\b0
\par - Cardiac output dalam rentang normal
\par - Tidak adanya tanda-tanda gagal jantung
\par - Nyeri dada terkontrol
\par
\par
\b SIKI:\b0
\par
\b Kode SIKI:\b0 I.13020 - Pemantauan tanda-tanda vital
\par
\b Intervensi:\b0
\par - Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan setiap 2-4 jam
\par - Dokumentasi perubahan tanda-tanda vital
\par - Laporkan abnormalitas segera
\par
\b Kode SIKI:\b0 I.13029 - Manajemen nyeri
\par
\b Intervensi:\b0
\par - Assess karakteristik nyeri (skala, lokasi, durasi)
\par - Kolaborasi pemberian analgesik sesuai order
\par - Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri
\par
\b Kode SIKI:\b0 I.14011 - Manajemen hemodinamik
\par
\b Intervensi:\b0
\par - Monitor status hemodinamik (tekanan vena sentral, cardiac output)
\par - Pertahankan keseimbangan cairan
\par - Kolaborasi pemberian terapi farmakologi sesuai order
\par
\par
\b Catatan Akademis:\b0 Diagnosa keperawatan ini mempertimbangkan keluhan subjektif (pusing, nyeri dada) dan faktor risiko objektif (riwayat jantung) yang mengindikasikan gangguan potensial pada fungsi kardiovaskular. Pendekatan evidence-based diperlukan untuk mencegah deteriorasi kondisi melalui pemantauan ketat dan intervensi tepat waktu.
\par
\b Rekomendasi Klinis:\b0 Diperlukan assessment lebih mendalam termasuk EKG, pemeriksaan enzim jantung, dan evaluasi status hemodinamik lengkap untuk konfirmasi diagnosis medis dan penyesuaian intervensi keperawatan.
} -
Article No. 21657 | 10 Sep 2025
Klinis : os mengaku pusing,nyeri dada 1 hari riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24
\par
\b Subjek:\b0 Pasien dengan keluhan pusing, nyeri dada 1 hari, dan riwayat penyakit jantung
\par
\b Diagnosa Keperawatan:\b0 Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen (SDKI Code: 00029)
\par
\b Tujuan:\b0 Mempertahankan curah jantung yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan perfusi jaringan
\par
\par
\b SDKI (STANDAR DIAGNOSA KEPERAWATAN INDONESIA):\b0
\par Risiko penurunan curah jantung (Code: 00029)
\par \b Definisi:\b0 Berisiko mengalami ketidakadekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh
\par \b Faktor Risiko:\b0 Riwayat penyakit jantung, nyeri dada (angina), gangguan irama jantung, iskemia miokard
\par
\par
\b SLKI (STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA):\b0
\par \b Kode: 0401 - Status sirkulasi
\par \b Indikator:\b0
\par - Tekanan darah dalam rentang normal yang diharapkan
\par - Denyut nadi dalam rentang normal yang diharapkan
\par - Tidak mengalami nyeri dada
\par - Tidak mengalami pusing/vertigo
\par - Status perfusi perifer adekuat
\par
\par
\b SIKI (STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA):\b0
\par \b Kode: 080101 - Manajemen jantung
\par \b Aktivitas:\b0
\par - Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi) setiap 2-4 jam
\par - Auskultasi bunyi jantung
\par - Monitor karakteristik nyeri dada (lokaliasi, intensitas, durasi)
\par - Kolaborasi pemberian terapi oksigen sesuai indikasi
\par - Kolaborasi pemberian obat antiangina sesuai resep
\par - Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi ansietas
\par - Monitor status neurologis dan keluhan pusing
\par
\par
\b Catatan Klinis:\b0 Kondisi pasien dengan keluhan pusing dan nyeri dada pada pasien dengan riwayat jantung memerlukan monitoring ketat terhadap status kardiovaskular untuk mencegah komplikasi lebih lanjut seperti infark miokard atau gangguan hemodinamik yang signifikan.
\par
\par
\b Referensi:\b0 PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6. PPNI. Jakarta.
\par
\par
\i Dokumen ini disusun berdasarkan standar praktik keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Implementasi intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan dilakukan melalui proses asesmen yang komprehensif.\i0
\par
\par
\b Perawat Klinis,\b0
\par [Nama Perawat]
\par [No. Registrasi]
\par [Tanggal]
} -
Article No. 21658 | 10 Sep 2025
Klinis : Pasien didapatkan imt 36,2kg/m2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \b\fs28 DIAGNOSA KEPERAWATAN\b0\fs24\par
\b Gangguan Citra Tubuh\b0 (Kode: 00118)\par
\par
\b\fs28 PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0\fs24\par
\par
\b Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):\b0\par
Gangguan persepsi terhadap tubuh sendiri yang dapat memengaruhi kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, ditandai dengan perasaan negatif terhadap tubuh, menghindari situasi sosial, dan perilaku yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh (IMT 36,2 kg/m\super 2\super0 termasuk obesitas kelas II).\par
\par
\b Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0\par
\b Kode: 1302 - Penerimaan Citra Tubuh\b0\par
Kriteria hasil:\par
- Menyatakan penerimaan terhadap kondisi tubuh\par
- Berpartisipasi dalam aktivitas sosial\par
- Menunjukkan perilaku perawatan diri yang sesuai\par
- Mengungkapkan perasaan positif tentang tubuh\par
\par
\b Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0\par
\b Kode: 5240 - Peningkatan Citra Tubuh\b0\par
Aktivitas:\par
- Diskusikan persepsi pasien tentang tubuhnya\par
- Bantu mengidentifikasi kekuatan dan aspek positif diri\par
- Ajarkan teknik koping yang adaptif\par
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penatalaksanaan berat badan\par
- Dukung partisipasi dalam aktivitas yang meningkatkan kepercayaan diri\par
\par
\b Catatan:\b0\par
Pendekatan disesuaikan dengan karakteristik pasien (akademis/pakar) dengan memberikan penjelasan berbasis evidence-based, melibatkan pasien dalam perencanaan perawatan, dan menggunakan pendekatan edukasi yang sesuai dengan tingkat pemahaman pasien.\par
} -
Article No. 21659 | 10 Sep 2025
Klinis : seorang perempuan berusia 65 tahun dengan pengkajian, kelebihan berat badan, kekurangan cairan tubuh, evaporasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: \rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\nouicompat{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
{\*\generator Riched20 10.0.22621}\viewkind4\uc1
\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berdasarkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan beserta penjelasan singkat sesuai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Diagnosa Keperawatan:\b0 Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan (Kode SDKI: B.2.1)\par
\b Penjelasan Singkat:\b0 Diagnosa ini ditetapkan berdasarkan adanya faktor risiko kekurangan cairan tubuh dan peningkatan evaporasi pada pasien, yang dapat mengarah pada dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit.\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Luaran Keperawatan (SLKI):\b0 Keseimbangan Cairan (Kode SLKI: L.2.1.1)\par
\b Penjelasan Singkat:\b0 Luaran yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan tubuh, dengan indikator seperti tanda-tanda vital stabil, turgor kulit membaik, dan asupan serta output cairan yang seimbang.\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Intervensi Keperawatan (SIKI):\b0 Manajemen Cairan (Kode SIKI: I.2.1.1)\par
\b Penjelasan Singkat:\b0 Intervensi ini meliputi pemantauan status cairan, pemberian cairan sesuai kebutuhan, edukasi mengenai pentingnya hidrasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan jika diperlukan terapi cairan intravena.\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Catatan Tambahan:\b0 Untuk kelebihan berat badan, diagnosa keperawatan tambahan seperti \i Risiko Gangguan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh\i0 (Kode SDKI: B.1.2) dapat dipertimbangkan, dengan luaran dan intervensi yang sesuai. Namun, fokus utama pada kondisi yang dijelaskan adalah masalah keseimbangan cairan.\par
}