Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17709 | 23 May 2025
Klinis : Kasus 4: Keluarga dengan Anak Autisme Data Subjektif: "Kami tidak tahu cara berkomunikasi dengan anak kami." "Anak karni sering tantrum, kami bingung harus bagaimana." "Apakah anak autis bisa sekolah normal?" "Kami merasa bersalah dan tidak tahu cara membantu dia." Data Objektif: Anak usia 5 tahun dengan diagnosis autism spectrum disorder Orang tua menunjukkan tingkat stress yang tinggi Belum mengetahui strategi komunikasi dan manajemen perilaku Tidak terhubung dengan support group atau layanan terapi Menunjukkan kebutuhan informasi yang tinggi tentang autisme
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus keluarga dengan anak autisme:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Komunikasi Verbal R/T Gangguan Komunikasi ASD
2. Stress Keluarga R/T Beban Perawatan Anak dengan ASD
3. Defisit Pengetahuan R/T Kurangnya Informasi tentang ASD
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Defisit Komunikasi Verbal
Kode: 00051
Definisi: Keterbatasan atau ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal yang efektif.
2. Stress Keluarga
Kode: 00062
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau ketegangan yang melebihi kapasitas penanggulangan keluarga.
3. Defisit Pengetahuan
Kode: 00126
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Komunikasi Efektif
Kode: 1302
Definisi: Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan jelas.
2. Kontrol Stres Keluarga
Kode: 2208
Definisi: Kemampuan keluarga untuk mengelola stres yang dialami.
3. Peningkatan Pengetahuan
Kode: 1819
Definisi: Bertambahnya informasi yang dimiliki terkait topik tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Komunikasi
Kode: 5340
Definisi: Membantu klien untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan komunikasi.
2. Manajemen Stres Keluarga
Kode: 7110
Definisi: Membantu keluarga mengidentifikasi dan mengelola stres yang dialami.
3. Edukasi Kesehatan
Kode: 6108
Definisi: Memberikan informasi dan pengetahuan kepada klien/keluarga terkait kondisi dan perawatannya. -
Article No. 17710 | 23 May 2025
Klinis : ckd on hd , sesak, mual , kaki bengkak , lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, ditandai dengan adanya kelelahan.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan edema, asites, dan/atau kenaikan berat badan.
3. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
4. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Kode: 10018
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, ditandai dengan adanya kelelahan.
2. Kelebihan Volume Cairan (00026)
Kode: 10007
Definisi: Kelebihan cairan yang ditandai dengan edema, asites, dan/atau kenaikan berat badan.
3. Mual (00134)
Kode: 10062
Definisi: Perasaan tidak nyaman yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
4. Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Kode: 10009
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas
2. Keseimbangan Cairan
3. Kontrol Mual
4. Pola Napas Efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi
2. Manajemen Cairan
3. Manajemen Mual
4. Manajemen Jalan Napas
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Saya akan melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi secara sistematis untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 17711 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Perfusi Perifer Tidak Efektif berhubungan dengan Penurunan Konsentrasi Hemoglobin". Diagnosa ini tepat karena pasien menunjukkan tanda-tanda perfusi perifer yang tidak efektif, seperti akral teraba dingin, warna kulit wajah pucat, dan konjungtiva pucat, yang berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb 8.5 g/dL).
Data Subjektif (DS):
Data subjektif yang ditemukan adalah tidak ada, karena tidak ada informasi mengenai keluhan atau gejala yang dirasakan oleh pasien.
Data Objektif (DO):
Data objektif yang ditemukan adalah:
1. Akral teraba dingin
2. Warna kulit wajah pucat
3. Konjungtiva pucat
4. Hb: 8.5 g/dL
5. Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Perfusi Perifer Membaik: Pasien akan menunjukkan peningkatan suhu ekstremitas, warna kulit yang lebih baik, dan konjungtiva yang lebih merah muda.
2. Integritas Jaringan Membaik: Luka pada labia minora kanan akan mengalami penyembuhan dan tidak terjadi komplikasi.
3. Kadar Hemoglobin Membaik: Kadar hemoglobin pasien akan meningkat sesuai dengan nilai normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Pemantauan Perfusi Perifer
- Periksa suhu ekstremitas, warna, dan kapiler refill secara berkala
- Lakukan pengukuran tekanan darah dan nadi
- Pantau tanda-tanda hipovolemia atau syok
2. Manajemen Nutrisi
- Evaluasi kebutuhan nutrisi pasien, terutama asupan zat besi dan nutrisi yang mendukung pembentukan hemoglobin
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang tepat
- Berikan suplemen zat besi sesuai indikasi
3. Perawatan Luka
- Bersihkan luka dengan teknik aseptik
- Berikan terapi topikal yang sesuai untuk mempercepat penyembuhan
- Pantau tanda-tanda infeksi dan komplikasi
4. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Jelaskan kondisi pasien dan rencana perawatan
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya memantau perfusi perifer, nutrisi, dan perawatan luka
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam proses perawatan
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kondisi kesehatannya. -
Article No. 17712 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke bagian distal anggota tubuh.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pola Sirkulasi (0407)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Perfusi Perifer (6480)
2. Penurunan Volume Cairan (00027)
Definisi: Kehilangan cairan berlebih yang melebihi dari jumlah yang masuk ke dalam tubuh.
Penjelasan:
- SDKI: Penurunan Volume Cairan (00027)
- SLKI: Keseimbangan Cairan (0601)
- SIKI: Manajemen Cairan (4120)
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami perfusi perifer tidak efektif yang ditandai dengan akral teraba dingin, warna kulit wajah pucat, konjungtiva pucat, dan penurunan kadar hemoglobin (8,5 g/dL). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Perfusi Perifer Tidak Efektif (00002) dan Penurunan Volume Cairan (00027). -
Article No. 17713 | 23 May 2025
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan (D.0009) DS: DO: • Akral teraba dingin • Warna kulit wajah pucat • Konjungtiva pucat • HB : 8.5 g/dL • Terdapat luka bulat kecil pada labia minora kanan tampak bengkak berwarna merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons sesuai permintaan Anda dalam format RTF dengan bahasa formal dan gaya akademis:
---
**Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Perfusi Perifer Tidak Efektif**
**Diagnosa Keperawatan** (SDKI D.0009):
*Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan dengan akral dingin, pucat pada kulit wajah dan konjungtiva, serta kadar Hb 8,5 g/dL.*
---
**Penjelasan Singkat**
1. **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) – Kode D.0009**
- **Definisi**: Ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan perifer akibat gangguan aliran darah atau penurunan hemoglobin.
- **Faktor Etiologi**: Anemia (Hb <10 g/dL), hipovolemia, atau gangguan pembuluh darah perifer.
- **Karakteristik Mayor/Minor**:
- *Mayor*: Akral dingin, pucat (kulit/konjungtiva), capillary refill >3 detik.
- *Minor*: Nyeri ekstremitas, penurunan nadi perifer.
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode L.08016**
- **Luaran yang Diharapkan**:
- Perbaikan perfusi perifer (akral hangat, warna kulit normal, capillary refill ?2 detik).
- Peningkatan kadar hemoglobin (target Hb ?10 g/dL).
- **Indikator**:
- Suhu ekstremitas dalam batas normal (36–37°C).
- Tidak ada keluhan pusing atau kelemahan.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode I.09033**
- **Intervensi Utama**:
- *Manajemen Anemia*:
- Kolaborasi pemberian transfusi darah jika Hb <7 g/dL.
- Edukasi asupan tinggi zat besi (hati, sayuran hijau).
- *Pemantauan Perfusi*:
- Observasi warna kulit, suhu, dan nadi perifer tiap 4 jam.
- Hindari posisi yang menekan aliran darah (misal: kaki menyilang).
- **Intervensi Pendukung**:
- Perawatan luka pada labia minora (sterilkan, balut dengan kassa antiseptik).
---
**Catatan Klinis Tambahan**:
- Luka pada labia minora memerlukan asesmen lebih lanjut untuk menyingkirkan infeksi atau ulkus.
- Pemantauan tanda vital (terutama tekanan darah dan saturasi O?) diperlukan untuk mendeteksi hipoksia dini.
---
Format ini memenuhi standar akademis dan praktik keperawatan berbasis PPNI. Jika memerlukan penyesuaian atau ekspansi lebih detail, informasikan kebutuhan spesifik Anda.
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia*.
- Doenges, M. E. (2019). *Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care*. -
Article No. 17714 | 23 May 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar menderita penyakit campak. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Administrasi vaksin campak
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 adalah untuk diagnosis campak tanpa komplikasi. Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dan ditandai dengan gejala demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah.
- Kode ICD-9-CM 99.21 adalah untuk prosedur administrasi vaksin campak. Setelah diagnosis campak ditegakkan, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian vaksin campak untuk mencegah komplikasi dan penularan lebih lanjut.
Pemilihan kode ICD-10 dan ICD-9-CM didasarkan pada gejala dan temuan klinis yang dialami oleh pasien, serta tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk penanganan penyakit campak. -
Article No. 17715 | 23 May 2025
Klinis : hari/usia 6 hari, gestasi: 37 mg, jenis kelamin: perempuan, BBL: 2480 gr, BBS: 2557 gr (sebelumnya 2563 gr), LP: 28 cm (sebelumnya 27.5 cm), LK: 31 cm, PB: 46 cm, Balance Cairan: (+) 3.16 cc, Diuresis: 2.41 cc/kgBB/jam Keluhan saat ini: sesak (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-), residu/24 jam: 85 cc hijau, residu pagi 33ml hijau, terdapat luka post operasi di abdomen kanan tertutup verband.Terpasang: o Ventilasi mekanik non invasif mode PC CMV NIV dengan PIP: 15, PEEP: 5, RR setting: 30, Ti 0.50, FiO2: 28%
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, saya dapat memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P07.30
- Deskripsi: Bayi berat lahir rendah, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Ventilasi mekanik non-invasif, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 P07.30 digunakan untuk menggambarkan kondisi bayi dengan berat lahir rendah (2480 gram), yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM 93.90 digunakan untuk prosedur ventilasi mekanik non-invasif yang sedang dilakukan pada pasien, dengan mode PC CMV NIV, PIP 15, PEEP 5, RR setting 30, Ti 0.50, dan FiO2 28%.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diberikan, terdapat beberapa hal tambahan yang dapat dicatat, seperti:
- Jenis kelamin: Perempuan
- Usia gestasi: 37 minggu
- Berat badan saat ini: 2557 gram (sebelumnya 2563 gram)
- Lingkar kepala: 31 cm
- Panjang badan: 46 cm
- Balance cairan: (+) 3.16 cc
- Diuresis: 2.41 cc/kgBB/jam
- Keluhan saat ini: Sesak (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-)
- Residu/24 jam: 85 cc hijau, residu pagi 33 ml hijau
- Terdapat luka post operasi di abdomen kanan tertutup verband
Informasi-informasi tambahan ini dapat digunakan untuk mendokumentasikan kondisi pasien dengan lebih rinci dalam rekam medis. -
Article No. 17716 | 23 May 2025
Klinis : hari/usia 6 hari, gestasi: 37 mg, jenis kelamin: perempuan, BBL: 2480 gr, BBS: 2557 gr (sebelumnya 2563 gr), LP: 28 cm (sebelumnya 27.5 cm), LK: 31 cm, PB: 46 cm, Balance Cairan: (+) 3.16 cc, Diuresis: 2.41 cc/kgBB/jam Keluhan saat ini: sesak (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-), residu/24 jam: 85 cc hijau, residu pagi 33ml hijau, terdapat luka post operasi di abdomen kanan tertutup verband.Terpasang: o Ventilasi mekanik non invasif mode PC CMV NIV dengan PIP: 15, PEEP: 5, RR setting: 30, Ti 0.50, FiO2: 28%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Kode D-002
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat normal.
- SLKI: Kode KL-001
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan pertukaran gas pada tingkat normal.
- SIKI: Kode IN-001
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Cairan
- SDKI: Kode R-002
- Definisi: Risiko mengalami kelebihan atau kekurangan cairan, elektrolit, dan/atau asam-basa yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Kode KL-002
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang adekuat.
- SIKI: Kode IN-002
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang adekuat.
3. Diagnosa Keperawatan: Integritas Kulit Terganggu
- SDKI: Kode D-004
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- SLKI: Kode KL-003
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan integritas kulit yang utuh.
- SIKI: Kode IN-003
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi penyembuhan luka dan mempertahankan integritas kulit.
Keterangan:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia -
Article No. 17717 | 23 May 2025
Klinis : hari/usia 6 hari, gestasi: 37 mg, jenis kelamin: perempuan, BBL: 2480 gr, BBS: 2557 gr (sebelumnya 2563 gr), LP: 28 cm (sebelumnya 27.5 cm), LK: 31 cm, PB: 46 cm, Balance Cairan: (+) 3.16 cc, Diuresis: 2.41 cc/kgBB/jam Keluhan saat ini: sesak (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-), residu/24 jam: 85 cc hijau, residu pagi 33ml hijau, terdapat luka post operasi di abdomen kanan tertutup verband.Terpasang: o Ventilasi mekanik non invasif mode PC CMV NIV dengan PIP: 15, PEEP: 5, RR setting: 30, Ti 0.50, FiO2: 28%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk pasien neonatus dengan kondisi tersebut, sesuai dengan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pertukaran Gas** (SDKI Code: **00030**)
**Penjelasan:**
- **Dasar Diagnosa:**
- Pasien menunjukkan tanda **sesak (+), retraksi (+), dan menggunakan ventilasi mekanik non-invasif** (PC CMV NIV) dengan parameter yang masih memerlukan pemantauan ketat.
- Meskipun **desaturasi (-)**, adanya retraksi dan penggunaan oksigen (FiO? 28%) menunjukkan risiko gangguan pertukaran gas.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **Perbaikan Pertukaran Gas** (SLKI Code: **03001**)
- Kriteria:
- Saturasi O? stabil (?95%).
- Tidak ada retraksi atau sesak.
- Parameter ventilasi (PIP, PEEP, RR) dalam batas normal.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Manajemen Jalan Napas** (SIKI Code: **3310**)
- Memantau saturasi O?, frekuensi napas, dan retraksi.
- Evaluasi parameter ventilasi (PIP, PEEP, FiO?).
- Posisikan bayi dengan **head elevation 30°** untuk optimalisasi ventilasi.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan** (SDKI Code: **00025**)
**Penjelasan:**
- **Dasar Diagnosa:**
- Terdapat **balance cairan (+3.16 cc)** dan **diuresis 2.41 cc/kgBB/jam** (normal 1-3 cc/kgBB/jam).
- Adanya **residu hijau (85 cc/24 jam)** menunjukkan potensi gangguan penyerapan nutrisi.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **Keseimbangan Cairan Terjaga** (SLKI Code: **06001**)
- Kriteria:
- Balance cairan mendekati **0 (±10%)**.
- Diuresis dalam batas normal (1-3 cc/kgBB/jam).
- Tidak ada tanda dehidrasi/overhidrasi.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Manajemen Cairan** (SIKI Code: **4120**)
- Hitung **intake-output cairan** setiap 6-8 jam.
- Pantau **berat badan harian** (BB sebelumnya 2563 gr ? 2557 gr).
- Evaluasi **residu lambung** dan kolaborasi dengan dokter untuk penyesuaian nutrisi.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Infeksi** (SDKI Code: **00004**)
**Penjelasan:**
- **Dasar Diagnosa:**
- Adanya **luka operasi abdomen** yang tertutup verband.
- Bayi prematur (37 mg) dengan berat lahir rendah (BBL 2480 gr) memiliki imunitas belum matang.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **Tidak Terjadi Infeksi** (SLKI Code: **07001**)
- Kriteria:
- Luka operasi bersih, tidak ada eritema/drainase purulen.
- Suhu tubuh stabil (36,5–37,5°C).
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Perawatan Luka** (SIKI Code: **3530**)
- Ganti verband sesuai protokol **steril**.
- Observasi tanda infeksi (kemerahan, bengkak, demam).
---
### **4. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh** (SDKI Code: **00002**)
**Penjelasan:**
- **Dasar Diagnosa:**
- **Penurunan berat badan** (2563 gr ? 2557 gr).
- **Residu hijau** menunjukkan gangguan penyerapan/motilitas usus.
**Luaran yang Diharapkan (SLKI):**
- **Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi** (SLKI Code: **05001**)
- Kriteria:
- Berat badan stabil/meningkat.
- Residu <10% volume pemberian.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
- **Manajemen Nutrisi** (SIKI Code: **1100**)
- Berikan nutrisi **sesuai toleransi** (ASI/PPN jika diperlukan).
- Pantau **residu lambung** sebelum pemberian makan.
---
### **Kesimpulan:**
Prioritas intervensi meliputi **stabilisasi pernapasan, keseimbangan cairan, pencegahan infeksi, dan optimalisasi nutrisi**. Pemantauan ketat parameter klinis (ventilasi, diuresis, berat badan) sangat diperlukan.
*(Format RTF dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dokumentasi klinis).* -
Article No. 17718 | 23 May 2025
Klinis : hari/usia 6 hari, gestasi: 37 mg, jenis kelamin: perempuan, BBL: 2480 gr, BBS: 2557 gr (sebelumnya 2563 gr), LP: 28 cm (sebelumnya 27.5 cm), LK: 31 cm, PB: 46 cm, Balance Cairan: (+) 3.16 cc, Diuresis: 2.41 cc/kgBB/jam Keluhan saat ini: sesak (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-), residu/24 jam: 85 cc hijau, residu pagi 33ml hijau, terdapat luka post operasi di abdomen kanan tertutup verband.Terpasang: o Ventilasi mekanik non invasif mode PC CMV NIV dengan PIP: 15, PEEP: 5, RR setting: 30, Ti 0.50, FiO2: 28%
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam menentukan diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi yang diberikan, saya sebagai perawat profesional akan mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan kondisi pasien.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Pola Napas Berhubungan Dengan Imaturitas Sistem Pernapasan Neonatus
- Ditandai dengan sesak napas (+), retraksi (+) ringan, desaturasi (-), dan penggunaan ventilasi mekanik non-invasif mode PC CMV NIV.
2. Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan Berhubungan Dengan Pemasangan Selang Nasogastrik
- Ditandai dengan balance cairan (+) 3.16 cc dan diuresis 2.41 cc/kgBB/jam.
3. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan Dengan Prosedur Pembedahan
- Ditandai dengan adanya luka post operasi di abdomen kanan yang tertutup verband.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Gangguan Pola Napas Berhubungan Dengan Imaturitas Sistem Pernapasan Neonatus:
- Frekuensi napas dalam rentang normal untuk usia
- Irama napas teratur
- Tidak ada retraksi dinding dada
- Saturasi oksigen dalam rentang normal
2. Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan Berhubungan Dengan Pemasangan Selang Nasogastrik:
- Intake dan output cairan seimbang
- Tidak terjadi dehidrasi atau kelebihan cairan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan Dengan Prosedur Pembedahan:
- Luka operasi tampak bersih dan kering
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Proses penyembuhan luka sesuai dengan harapan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Gangguan Pola Napas Berhubungan Dengan Imaturitas Sistem Pernapasan Neonatus:
- Pantau pola, frekuensi, dan kedalaman napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pertahankan posisi yang memudahkan bernafas
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pengaturan ventilasi mekanik
2. Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan Berhubungan Dengan Pemasangan Selang Nasogastrik:
- Pantau intake dan output cairan
- Pertahankan keseimbangan cairan
- Awasi tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pengaturan pemberian cairan
3. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan Dengan Prosedur Pembedahan:
- Bersihkan luka operasi sesuai prosedur
- Pertahankan daerah luka tetap kering dan tertutup verband
- Pantau tanda-tanda infeksi
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk perawatan luka
Penjelasan yang rinci dan terperinci di atas mencakup diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi pasien yang diberikan. Sebagai perawat profesional, saya telah menganalisis secara komprehensif dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan praktik keperawatan yang baik.