Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 22224 | 19 Oct 2025
Klinis : Ny. N (60th) merupakan seorang ibu rumah tangga, suami Ny. N sudah lama meninggalkan keluarga sampai sekarang tidak ada kabar dan sekarang nenek J tinggal dengan anaknya yang kelima, anak Ny. N yang keenam merantau di Batam. Keluarga Ny. N merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ibu dan anak. Anak Ny. N yang lain sudah menikah dan tinggal dengan keluarganya masing-masing.Setelah dipecat karena ada masalah tentang sawah warisan. Sekarang Ny. N sudah tidak bekerja dan hanya mengurus rumah, karena tangan dan kaki sebelah kiri Ny, N juga lemah, tetapi masih bisa digerakkan. Saat ini ekonomi Ny. N berasal dari anak nya yang ke lima, yaitu Tn. P, biasanya Tn. P memberi Ny. N lebih kurang Rp. 25.000 per hari, dan anak nya yang ke enam Ny. M mengirimnya uang lebih kurang Rp. 300.000 per bulan. Jika dijumlahkan uang yang diterima Ny.N sekitar lebih kurang Rp. 1.050.000 per bulan, dengan uang tersebut Ny. N hanya bisa cermat dalam pemakaian uang, karena itu juga masuk uang listrik, air dan pembelian bahan makanan. Selain karena tidak ada anak yang bisa menemani Ny. N berobat, ekonomi yang rendah juga menyebabkan Ny. N jarang pergi berobat. Ny. N malah menganggap tidak ada gunanya lagi di berobat, tidak memahami masalah kesehatan yang diderita. Karena jika sudah waktu nya ia akan meninggal juga. Selain itu Ny. N juga tidak ingin merepotkan anaknya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Kode SDKI: D.0111
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan, dengan kode D.0111 dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), didefinisikan sebagai pola pengaturan dan pengintegrasian program terapi untuk mengatasi masalah kesehatan ke dalam kebiasaan sehari-hari yang tidak memuaskan. Diagnosis ini tidak berfokus pada penyakit spesifik yang diderita pasien, melainkan pada perilaku dan kemampuan pasien dalam mengelola kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Ini mencakup serangkaian kegagalan dalam mengikuti rekomendasi medis, melakukan tindakan preventif, dan mengintegrasikan perawatan ke dalam rutinitas harian, yang pada akhirnya menghambat pencapaian tujuan kesehatan yang optimal. Kondisi ini sering kali bersifat multifaktorial, dipengaruhi oleh kombinasi kompleks dari faktor internal (psikologis, kognitif) dan eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan).
Pada kasus Ny. N, seorang wanita lansia berusia 60 tahun, diagnosis Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan menjadi sangat relevan dan menonjol. Analisis kondisinya menunjukkan adanya beberapa faktor penyebab yang saling terkait. Pertama, **hambatan ekonomi** menjadi faktor yang sangat signifikan. Dengan pendapatan bulanan sekitar Rp 1.050.000 yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, listrik, dan air, Ny. N memiliki sumber daya finansial yang sangat terbatas. Biaya transportasi ke fasilitas kesehatan, konsultasi dokter, dan pembelian obat menjadi beban yang berat, sehingga ia menganggap berobat sebagai prioritas yang lebih rendah dibandingkan kebutuhan sehari-hari. Pernyataannya bahwa "ekonomi yang rendah juga menyebabkan Ny. N jarang pergi berobat" secara eksplisit mengkonfirmasi hal ini sebagai salah satu akar masalah.
Kedua, terdapat **ketidakcukupan pengetahuan** yang jelas. Deskripsi kasus menyatakan bahwa Ny. N "tidak memahami masalah kesehatan yang diderita". Ketidakpahaman ini bisa mencakup berbagai aspek, mulai dari penyebab kondisi kelemahan pada tangan dan kaki kirinya, prognosis penyakit, pentingnya terapi berkelanjutan, hingga manfaat dari pengobatan. Tanpa pemahaman yang memadai, pasien cenderung meremehkan urgensi kondisinya dan tidak melihat nilai dari program perawatan yang direkomendasikan. Hal ini menciptakan siklus negatif di mana kurangnya pengetahuan menyebabkan keengganan berobat, yang pada gilirannya mencegahnya mendapatkan informasi yang ia butuhkan.
Ketiga, faktor psikologis berupa **ketidakberdayaan** dan sikap fatalistik memainkan peran krusial. Pernyataan Ny. N bahwa "tidak ada gunanya lagi di berobat" dan "jika sudah waktunya ia akan meninggal juga" mencerminkan perasaan putus asa dan keyakinan bahwa ia tidak memiliki kendali atas kondisi kesehatannya. Sikap ini sering kali muncul pada individu yang menghadapi penyakit kronis, keterbatasan finansial, dan kurangnya dukungan sosial. Perasaan ini melumpuhkan motivasi untuk mencari pertolongan atau mengikuti anjuran medis, karena pasien sudah meyakini bahwa segala upaya akan sia-sia. Keinginannya untuk "tidak ingin merepotkan anaknya" juga dapat diinterpretasikan sebagai bentuk ketidakberdayaan, di mana ia merasa menjadi beban dan memilih untuk menarik diri dari pencarian perawatan.
Keempat, **dukungan sosial yang kurang** juga menjadi faktor kontributor. Meskipun tinggal dengan satu anak, tidak ada indikasi bahwa anak tersebut secara aktif mendorong atau memfasilitasi Ny. N untuk berobat. Keterangan bahwa "tidak ada anak yang bisa menemani Ny. N berobat" menunjukkan adanya hambatan praktis. Anak-anaknya yang lain tinggal terpisah, dan anak yang merantau hanya dapat memberikan dukungan finansial jarak jauh. Kurangnya pendampingan dan dorongan dari keluarga dapat memperkuat perasaan isolasi dan ketidakberdayaan yang sudah dirasakan oleh Ny. N.
Gejala dan tanda yang ditunjukkan oleh Ny. N sangat sesuai dengan kriteria diagnosis ini. Secara subjektif, ia secara implisit mengungkapkan kesulitan dalam menjalankan program perawatan dengan menyatakan bahwa berobat tidak ada gunanya. Secara objektif, perilakunya yang jarang berobat merupakan manifestasi nyata dari kegagalan menerapkan program perawatan dan kegagalan melakukan tindakan untuk mengurangi faktor risiko yang mungkin memperburuk kelemahan ekstremitasnya. Aktivitas hidup sehari-harinya menjadi tidak efektif dalam mencapai tujuan kesehatan karena ia tidak mengintegrasikan aspek perawatan ke dalamnya. Jika kondisi ini tidak ditangani, Ny. N berisiko mengalami perburukan kondisi fisik, peningkatan ketergantungan pada orang lain, penurunan kualitas hidup yang signifikan, dan komplikasi lebih lanjut dari penyakit yang tidak terkelola.Kode SLKI: L.
Article No. 22225 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien Tn.N, 60 tahun dirawat diruang perawatan dewasa Karena Stroke Infark. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pasien di temukan terjatuh di kamar mandi. Keluarga mengatakan saat dirumah anggota gerak pasien tiba-tiba mengalami kelemahan. Saat di rumah kondisi pasien masih sadar, bicara pasien rero, mengeluh nyeri kepala, dan mulut mencong. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair kemudian pasien dibawa ke UGD Islam Bandung. Kemudian pasien dirawat di ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak 3 tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat diabetes. Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien Apatis, pasien terlihat lebih banyak tertidur, ketika berkomunikasi tidak nyambung, pasien terkadang lupa kepada keluarganya. Pasien terlihat memegangi kepalanya sembari terkadang mengerang kesakitan, skala nyeri sulit di kaji. Hasil Tanda tanda vital :TD 170/105 mmHg, suhu 38,0 0C, nadi 95x/menit, respirasi 24x/menit, gelisah, mulut mencong, reflek menelan berkurang (tersedak ketika diberi minum), terdapat gangguan pada beberapa nervus, terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstremitas, hasil pemeriksaan otot didapatkan pada ekstremitas atas 3/1 dan pada ekstremitas bawah sebelah kiri hanya bisa bergeser dan sebelah kanaan tidak dapat digerakan sama sekali. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25 jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 9,7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3, Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis. Terdapat kulit kemerahan di daerah bokong pasien. Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg, Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80 mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg Menurut keluarga pandangan pasien sudah mulai kabur. Hasil pemeriksaan sebelumnya didapatkan Hasil pemeriksaan Tonometri pada mata kanan 30mmHg dan kiri 20mmHg, shadow test positif, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa, uji lapang pandang pada kedua mata hanya 60 derajat, visus 0.3 pada mata kanan, sebelumnya oasien didiagnosa Glukoma akibat komplikasi penyakitnya. Seharus nya 2 minggu lagi pasien menjalani terapi rabeculoplasty laser
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22227 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien Tn.N, 60 tahun dirawat diruang perawatan dewasa Karena Stroke Infark. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pasien di temukan terjatuh di kamar mandi. Keluarga mengatakan saat dirumah anggota gerak pasien tiba-tiba mengalami kelemahan. Saat di rumah kondisi pasien masih sadar, bicara pasien rero, mengeluh nyeri kepala, dan mulut mencong. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair kemudian pasien dibawa ke UGD Islam Bandung. Kemudian pasien dirawat di ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak 3 tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat diabetes. Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien Apatis, pasien terlihat lebih banyak tertidur, ketika berkomunikasi tidak nyambung, pasien terkadang lupa kepada keluarganya. Pasien terlihat memegangi kepalanya sembari terkadang mengerang kesakitan, skala nyeri sulit di kaji. Hasil Tanda tanda vital :TD 170/105 mmHg, suhu 38,0 0C, nadi 95x/menit, respirasi 24x/menit, gelisah, mulut mencong, reflek menelan berkurang (tersedak ketika diberi minum), terdapat gangguan pada beberapa nervus, terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstremitas, hasil pemeriksaan otot didapatkan pada ekstremitas atas 3/1 dan pada ekstremitas bawah sebelah kiri hanya bisa bergeser dan sebelah kanaan tidak dapat digerakan sama sekali. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25 jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 9,7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3, Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis. Terdapat kulit kemerahan di daerah bokong pasien. Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg, Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80 mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg Menurut keluarga pandangan pasien sudah mulai kabur. Hasil pemeriksaan sebelumnya didapatkan Hasil pemeriksaan Tonometri pada mata kanan 30mmHg dan kiri 20mmHg, shadow test positif, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa, uji lapang pandang pada kedua mata hanya 60 derajat, visus 0.3 pada mata kanan, sebelumnya oasien didiagnosa Glukoma akibat komplikasi penyakitnya. Seharus nya 2 minggu lagi pasien menjalani terapi rabeculoplasty laser
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22228 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien Tn.N, 60 tahun dirawat diruang perawatan dewasa Karena Stroke Infark. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pasien di temukan terjatuh di kamar mandi. Keluarga mengatakan saat dirumah anggota gerak pasien tiba-tiba mengalami kelemahan. Saat di rumah kondisi pasien masih sadar, bicara pasien rero, mengeluh nyeri kepala, dan mulut mencong. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair kemudian pasien dibawa ke UGD Islam Bandung. Kemudian pasien dirawat di ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak 3 tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat diabetes. Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien Apatis, pasien terlihat lebih banyak tertidur, ketika berkomunikasi tidak nyambung, pasien terkadang lupa kepada keluarganya. Pasien terlihat memegangi kepalanya sembari terkadang mengerang kesakitan, skala nyeri sulit di kaji. Hasil Tanda tanda vital :TD 170/105 mmHg, suhu 38,0 0C, nadi 95x/menit, respirasi 24x/menit, gelisah, mulut mencong, reflek menelan berkurang (tersedak ketika diberi minum), terdapat gangguan pada beberapa nervus, terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstremitas, hasil pemeriksaan otot didapatkan pada ekstremitas atas 3/1 dan pada ekstremitas bawah sebelah kiri hanya bisa bergeser dan sebelah kanaan tidak dapat digerakan sama sekali. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25 jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 9,7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3, Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis. Terdapat kulit kemerahan di daerah bokong pasien. Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg, Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80 mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg Menurut keluarga pandangan pasien sudah mulai kabur. Hasil pemeriksaan sebelumnya didapatkan Hasil pemeriksaan Tonometri pada mata kanan 30mmHg dan kiri 20mmHg, shadow test positif, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa, uji lapang pandang pada kedua mata hanya 60 derajat, visus 0.3 pada mata kanan, sebelumnya oasien didiagnosa Glukoma akibat komplikasi penyakitnya. Seharus nya 2 minggu lagi pasien menjalani terapi rabeculoplasty laser
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22229 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien Tn.N, 60 tahun dirawat diruang perawatan dewasa Karena Stroke Infark. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pasien di temukan terjatuh di kamar mandi. Keluarga mengatakan saat dirumah anggota gerak pasien tiba-tiba mengalami kelemahan. Saat di rumah kondisi pasien masih sadar, bicara pasien rero, mengeluh nyeri kepala, dan mulut mencong. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair kemudian pasien dibawa ke UGD Islam Bandung. Kemudian pasien dirawat di ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak 3 tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat diabetes. Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien Apatis, pasien terlihat lebih banyak tertidur, ketika berkomunikasi tidak nyambung, pasien terkadang lupa kepada keluarganya. Pasien terlihat memegangi kepalanya sembari terkadang mengerang kesakitan, skala nyeri sulit di kaji. Hasil Tanda tanda vital :TD 170/105 mmHg, suhu 38,0 0C, nadi 95x/menit, respirasi 24x/menit, gelisah, mulut mencong, reflek menelan berkurang (tersedak ketika diberi minum), terdapat gangguan pada beberapa nervus, terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstremitas, hasil pemeriksaan otot didapatkan pada ekstremitas atas 3/1 dan pada ekstremitas bawah sebelah kiri hanya bisa bergeser dan sebelah kanaan tidak dapat digerakan sama sekali. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25 jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 9,7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3, Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis. Terdapat kulit kemerahan di daerah bokong pasien. Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg, Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80 mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg Menurut keluarga pandangan pasien sudah mulai kabur. Hasil pemeriksaan sebelumnya didapatkan Hasil pemeriksaan Tonometri pada mata kanan 30mmHg dan kiri 20mmHg, shadow test positif, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa, uji lapang pandang pada kedua mata hanya 60 derajat, visus 0.3 pada mata kanan, sebelumnya oasien didiagnosa Glukoma akibat komplikasi penyakitnya. Seharus nya 2 minggu lagi pasien menjalani terapi rabeculoplasty laser
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22230 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien Tn.N, 60 tahun dirawat diruang perawatan dewasa Karena Stroke Infark. Sebelum pasien dibawa kerumah sakit, pasien di temukan terjatuh di kamar mandi. Keluarga mengatakan saat dirumah anggota gerak pasien tiba-tiba mengalami kelemahan. Saat di rumah kondisi pasien masih sadar, bicara pasien rero, mengeluh nyeri kepala, dan mulut mencong. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair kemudian pasien dibawa ke UGD Islam Bandung. Kemudian pasien dirawat di ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak 3 tahun yang lalu, pasien memiliki riwayat diabetes. Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien Apatis, pasien terlihat lebih banyak tertidur, ketika berkomunikasi tidak nyambung, pasien terkadang lupa kepada keluarganya. Pasien terlihat memegangi kepalanya sembari terkadang mengerang kesakitan, skala nyeri sulit di kaji. Hasil Tanda tanda vital :TD 170/105 mmHg, suhu 38,0 0C, nadi 95x/menit, respirasi 24x/menit, gelisah, mulut mencong, reflek menelan berkurang (tersedak ketika diberi minum), terdapat gangguan pada beberapa nervus, terdapat penurunan kekuatan otot pada ekstremitas, hasil pemeriksaan otot didapatkan pada ekstremitas atas 3/1 dan pada ekstremitas bawah sebelah kiri hanya bisa bergeser dan sebelah kanaan tidak dapat digerakan sama sekali. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25 jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 9,7 gr/dl, Leukosit 11.000/mm3, Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis. Terdapat kulit kemerahan di daerah bokong pasien. Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg, Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80 mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg Menurut keluarga pandangan pasien sudah mulai kabur. Hasil pemeriksaan sebelumnya didapatkan Hasil pemeriksaan Tonometri pada mata kanan 30mmHg dan kiri 20mmHg, shadow test positif, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena terhalang oleh kekeruhan lensa, uji lapang pandang pada kedua mata hanya 60 derajat, visus 0.3 pada mata kanan, sebelumnya oasien didiagnosa Glukoma akibat komplikasi penyakitnya. Seharus nya 2 minggu lagi pasien menjalani terapi rabeculoplasty laser
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Perfusi Serebral Tidak Efektif
Kode SDKI: D.0017
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Perfusi serebral tidak efektif didefinisikan sebagai penurunan sirkulasi darah ke otak yang berisiko menyebabkan gangguan fungsi serebral. Kondisi ini merupakan masalah kritis yang mengancam jiwa, di mana sel-sel otak tidak menerima cukup oksigen dan nutrisi untuk berfungsi secara normal, yang jika berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian sel otak (infark). Pada kasus Tn. N, diagnosis ini menjadi prioritas utama berdasarkan etiologi stroke infark yang dialaminya, yang secara harfiah berarti adanya sumbatan pada pembuluh darah arteri di otak. Sumbatan ini menghentikan aliran darah ke area otak yang dipersarafinya, dalam kasus ini adalah area ganglia basalis seperti yang ditunjukkan oleh hasil CT-Scan.
Patofisiologi yang mendasari kondisi Tn. N dimulai dari faktor risiko yang dimilikinya, yaitu riwayat stroke sebelumnya dan diabetes melitus. Diabetes dapat mempercepat proses aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah) dan meningkatkan risiko pembentukan trombus (gumpalan darah). Ketika trombus terbentuk atau embolus (gumpalan yang berjalan) dari tempat lain tersangkut di arteri serebral, terjadilah stroke iskemik atau infark. Akibatnya, terjadi serangkaian kaskade iskemik. Dalam beberapa menit tanpa aliran darah, sel-sel di pusat area iskemik (core) mulai mati. Di sekitar area ini, terdapat zona penumbra, di mana sel-sel masih dapat diselamatkan jika perfusi segera dipulihkan.
Manifestasi klinis yang dialami Tn. N secara langsung mencerminkan area otak yang terganggu dan adanya peningkatan tekanan intrakranial (TIK) akibat edema serebral (pembengkakan otak) di sekitar area infark. Gejala dan tanda mayor yang sangat jelas pada pasien ini meliputi:
1. **Penurunan Tingkat Kesadaran:** Pasien menunjukkan kesadaran Apatis, lebih banyak tertidur, dan tidak responsif secara adekuat. Ini adalah tanda disfungsi serebral yang signifikan akibat hipoksia otak yang meluas atau tekanan pada pusat kesadaran di batang otak.
2. **Perubahan Respon Motorik dan Sensorik:** Kelemahan anggota gerak yang tiba-tiba (hemiparesis/hemiplegia) dengan kekuatan otot 3/1 pada ekstremitas atas dan ketidakmampuan menggerakkan ekstremitas bawah kanan adalah defisit neurologis fokal klasik yang disebabkan oleh kerusakan pada jalur kortikospinal. Baal pada tubuh sebelah kiri yang dirasakan sebelumnya juga merupakan tanda gangguan sensorik.
3. **Gangguan SArticle No. 22231 | 19 Oct 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: D.0001
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah suatu kondisi di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan guna mempertahankan jalan napas yang paten. Kondisi ini merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang paling fundamental dalam manajemen pasien dengan gangguan sistem pernapasan, termasuk pada kasus tuberkulosis paru seperti yang digambarkan. Patensi jalan napas sangat krusial untuk memastikan proses ventilasi dan oksigenasi yang adekuat. Ketika mekanisme pembersihan alami tubuh terganggu, terjadi penumpukan sekret yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, mulai dari atelektasis, pneumonia, hingga gagal napas.
Penyebab dari bersihan jalan napas tidak efektif dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama. Pertama, penyebab fisiologis, yang mencakup berbagai gangguan pada fungsi tubuh itu sendiri. Ini termasuk spasme jalan napas seperti pada asma, hipersekresi jalan napas akibat proses inflamasi atau infeksi (sangat relevan pada kasus tuberkulosis), disfungsi neuromuskular yang melemahkan otot-otot pernapasan dan kemampuan batuk, serta adanya benda asing yang menyumbat saluran napas. Kedua, penyebab situasional, yang berkaitan dengan faktor eksternal atau lingkungan, seperti kebiasaan merokok yang merusak silia, paparan asap atau polutan, serta infeksi saluran napas. Infeksi oleh *Mycobacterium tuberculosis* adalah contoh utama dari penyebab situasional yang memicu respons fisiologis berupa hipersekresi. Ketiga, penyebab psikologis, meskipun lebih jarang, dapat berkontribusi pada kondisi ini, misalnya melalui kecemasan yang memicu hiperventilasi atau pola napas yang tidak efektif.
Pada pasien tuberkulosis paru, mekanisme terjadinya bersihan jalan napas tidak efektif sangat khas. Infeksi oleh bakteri *M. tuberculosis* memicu respons imun dan inflamasi yang kuat di parenkim paru. Tubuh membentuk granuloma (tuberkel) untuk mengisolasi bakteri. Seiring perkembangan penyakit, bagian tengah granuloma ini dapat mengalami nekrosis perkijuan (caseous necrosis). Jaringan nekrotik ini dapat mencair dan keluar ke bronkus, membentuk kavitas atau rongga di paru. Proses ini, ditambah dengan respons inflamasi umum, menyebabkan produksi sputum atau dahak yang berlebihan dan kental. Pasien mengalami batuk produktif sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan material infeksius dan sekret ini. Namun, seringkali batuk menjadi tidak efektif karena beberapa alasan: kelemahan umum akibat penyakit kronis, demam, dan malnutrisi (kehilangan nafsu makan), nyeri dada saat batuk, atau volume dan kekentalan sekret yang terlalu banyak untuk dikeluarkan secara efektif. Akibatnya, sekret tertahan di jalan napas, menyebabkan obstruksi, suara napas abnormal (seperti suara napas bronkial di area konsolidasi), dan sesak napas (dispnea).
Gejala dan tanda yang muncul pada pasien dengan diagnosis ini dibagi menjadi mayor dan minor. Gejala mayor adalah indikator utama yang sangat mendukung penegakan diagnosis. Secara subjektif, pasien akan mengeluhkan dispnea atau sesak napas. Secara objektif, perawat akan mengobservasi adanya batuk yang tidak efektif (batuk pendek, lemah, tidak mampu mengeluarkan dahak), ketidakmampuan untuk batuk sama sekali, produksi sputum yang berlebih, serta terdengarnya suara napas tambahan seperti mengi, wheezing, atau ronkhi. Pada kasus yang dideskripsikan, keluhan batuk berdahak dan sesak napas merupakan data mayor yang kuat. Gejala minor bersifat pendukung, seperti keluhan ortopnea (sulit bernapas saat berbaring), sulit bicara, dan perasaan gelisah. Tanda objektif minor meliputi perubahan frekuensi dan pola napas, sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa akibat kekurangan oksigen), dan penurunan suara napas pada area tertentu. Kondisi klinis yang sering terkait dengan diagnosis ini sangat beragam, mulai dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, bronkiektasis, hingga kondisi neurologis seperti sindrom Guillain-Barré dan miastenia gravis yang melemahkan otot pernapasan. Infeksi saluran napas, termasuk pneumonia dan tuberkulosis, adalah kondisi klinis yang paling umum menyebabkan masalah ini.Kode SLKI: L.01001
Luaran yang Diharapkan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan Bersihan Jalan Napas meningkat dengan kriteria hasil:
- Kemampuan batuk efektif meningkat.
- Produksi sputum menurun.
- Dispnea (sesak napas) menurun.
- Gelisah menurun.
- Frekuensi napas membaik ke rentang normal (16-20 kali/menit).
- Pola napas membaik (menjadi eupnea).
- Suara napas tambahan (misal: ronkhi, wheezing) menurun.
Kode SIKI: I.01006
Intervensi Utama: Latihan Batuk Efektif
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien untuk batuk.
- Monitor adanya retensi sputum (dahak yang tidak bisa keluar).
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas (misal: peningkatan demam, perubahan warna dahak).
- Monitor input dan output cairan untuk memastikan hidrasi adekuat.
Terapeutik
- Atur posisi pasien semi-Fowler atau Fowler untuk memaksimalkan ekspansi paru.
- Pasang perlak dan sediakan wadah sputum (bengkok) di pangkuan pasien.
- Berikan minum air hangat sebelum latihan untuk membantu mengencerkan dahak.
- Lakukan fisioterapi dada (clapping dan vibrasi), jika diindikasikan.
-
Article No. 22175 | 18 Oct 2025
Klinis : bab encer frekuensi >10x, ampas +, mual, muntah 3x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
-
Article No. 22176 | 18 Oct 2025
Klinis : BAB encer lebih dari 10 x, mual muntah 3x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Diare
Kode SDKI: D.0020
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Diare, dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), didefinisikan sebagai pengeluaran feses yang sering, lunak, dan tidak berbentuk. Kondisi ini merupakan salah satu masalah gastrointestinal yang paling umum ditemui dalam praktik klinis dan dapat menyerang individu dari segala usia, mulai dari bayi hingga lansia. Secara fisiologis, diare terjadi akibat adanya gangguan pada proses transpor air dan elektrolit di usus, yang menyebabkan peningkatan sekresi cairan, penurunan absorpsi, atau peningkatan motilitas usus. Gangguan ini mengakibatkan volume, kandungan air, dan frekuensi buang air besar meningkat secara signifikan. Gejala mayor yang menjadi penanda utama diagnosis ini adalah defekasi dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam 24 jam dan konsistensi feses yang lembek atau cair. Gejala minor yang sering menyertai meliputi adanya rasa mendesak untuk buang air besar (urgency), nyeri atau kram pada abdomen, serta peningkatan frekuensi peristaltik dan bising usus yang hiperaktif saat auskultasi.
Penyebab diare sangat bervariasi dan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama: fisiologis, psikologis, dan situasional. Dari sisi fisiologis, penyebab yang paling umum adalah proses infeksi oleh mikroorganisme seperti virus (misalnya Rotavirus, Norovirus), bakteri (misalnya Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter), atau parasit (misalnya Giardia lamblia, Entamoeba histolytica). Mikroorganisme ini merusak mukosa usus atau menghasilkan toksin yang mengganggu fungsi absorpsi dan sekresi normal. Selain infeksi, kondisi inflamasi pada saluran cerna seperti pada penyakit Crohn atau kolitis ulserativa juga dapat menyebabkan diare kronis. Malabsorpsi, yaitu ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi tertentu seperti laktosa (intoleransi laktosa) atau lemak, juga menjadi penyebab umum lainnya. Iritasi gastrointestinal akibat konsumsi makanan yang terlalu pedas, asam, atau berlemak juga dapat memicu episode diare akut.
Dari kategori psikologis, ansietas dan tingkat stres yang tinggi terbukti memiliki korelasi kuat dengan fungsi gastrointestinal. Stres dapat memengaruhi sistem saraf enterik (sistem saraf di usus), yang pada gilirannya mempercepat motilitas usus dan menyebabkan diare. Ini sering disebut sebagai "irritable bowel syndrome" (IBS) tipe diare, di mana faktor psikologis memainkan peran penting dalam eksaserbasi gejala.
Kategori situasional mencakup berbagai faktor eksternal. Paparan terhadap kontaminan atau toksin dalam makanan dan minuman (keracunan makanan) adalah penyebab yang sangat umum. Perubahan mendadak pada jenis makanan atau air, seperti yang sering dialami saat bepergian (traveler's diarrhea), dapat mengganggu keseimbangan mikroflora usus dan memicu diare. Penyalahgunaan obat pencahar (laksatif) secara berlebihan juga dapat menyebabkan diare karena obat-obatan ini secara artifisial merangsang pergerakan usus. Selain itu, diare bisa menjadi efek samping dari program pengobatan tertentu, terutama antibiotik yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, memungkinkan pertumbuhan berlebih bakteri patogen seperti Clostridium difficile.
Dampak klinis dari diare tidak boleh diremehkan, terutama pada populasi rentan seperti anak-anak dan lansia. Komplikasi utama adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit (seperti natrium, kalium, dan klorida) yang masif. Tanda-tanda dehidrasi meliputi mulut kering, rasa haus yang hebat, penurunan produksi urin, mata cekung, dan penurunan turgor kulit. Pada kasus yang parah, dehidrasi dapat menyebabkan syok hipovolemik, gangguan ginjal akut, dan bahkan kematian. Komplikasi lain termasuk ketidakseimbangan asam-basa (asidosis metabolik), malnutrisi akibat gangguan absorpsi, serta iritasi dan kerusakan kulit di area perianal akibat paparan feses yang asam dan sering. Oleh karena itu, penegakan diagnosis keperawatan Diare menjadi langkah krusial untuk merencanakan intervensi yang tepat guna mencegah komplikasi serius dan memulihkan kondisi pasien.Kode SLKI: L.04033
Luaran yang Diharapkan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan Eliminasi Fekal membaik dengan kriteria hasil:
- Frekuensi defekasi membaik dari sering menjadi normal (1-2 kali sehari).
- Konsistensi feses membaik dari cair/lembek menjadi lunak dan berbentuk.
- Peristaltik usus membaik dari hiperaktif menjadi normal (5-35 kali/menit).
- Nyeri abdomen dan kram abdomen menurun atau hilang.
- Kontrol pengeluaran feses meningkat.
Kode SIKI: I.03119
Intervensi Utama: Manajemen Diare
Observasi:
- Identifikasi penyebab diare (mis. inflamasi gastrointestinal, iritasi, malabsorpsi, infeksi, atau faktor psikologis).
- Identifikasi riwayat pemberian makanan dan pola makan pasien.
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja secara berkala.
- Monitor tanda dan gejala hipovolemia (mis. takikardia, hipotensi, turgor kulit menurun, mukosa bibir kering, penurunan haluaran urine).
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal akibat frekuensi defekasi.
- Monitor jumlah pengeluaran diare untuk memperkirakan kehilangan cairan.
Terapeutik:
- Berikan asupan cairan oral, anjurkan untuk minum larutan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
- Pasang jalur intravena jika diperlukan untuk rehidrasi pada kasus dehidrasi sedang hingga berat.
- Berikan cairan intravena sesuai indikasi (mis. Ringer Laktat, NaCl 0,9%).
- Ambil sampel tin
-
Article No. 22177 | 18 Oct 2025
Klinis : panas, batuk ,beringus
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Common Cold (Nasofaringitis Akut)
Kode ICD-10: J00
Deskripsi Singkat : Common Cold, atau Nasofaringitis Akut, adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas yang terutama menyerang hidung dan tenggorokan. Gejala yang umum terjadi meliputi demam (panas), batuk, hidung berair (beringus), bersin, dan sakit tenggorokan. Kondisi ini sangat menular dan biasanya disebabkan oleh Rhinovirus. Kode ICD-10 J00 secara spesifik digunakan untuk mendiagnosis "Nasofaringitis Akut [common cold]". Kode ini termasuk dalam Bab X (Penyakit Sistem Pernapasan) dan secara akurat mengklasifikasikan kondisi infeksi akut pada nasofaring yang merupakan manifestasi klinis dari flu biasa yang tidak berkomplikasi.
***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIMULASI dan BUKAN pengganti kodifikasi resmi oleh profesional medis.***
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489 1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749 1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143 2144 2145 2146 2147 2148 2149 2150 2151 2152 2153 2154 2155 2156 2157 2158 2159 2160 2161 2162 2163 2164 2165 2166 2167 2168 2169 2170 2171 2172 2173 2174 2175 2176 2177 2178 2179