Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 22338 | 22 Oct 2025
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi virus campak)
Kode SDKI: D.0130
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Hipertermia, menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), didefinisikan sebagai kondisi di mana suhu tubuh meningkat di atas rentang normal tubuh. Ini adalah respons fisiologis yang umum terjadi terhadap berbagai kondisi, terutama proses infeksi. Pada kasus anak usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi, ruam, bintik Koplik, batuk, dan mata merah yang mengarah pada diagnosis campak, hipertermia menjadi diagnosis keperawatan utama yang harus ditangani. Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari famili Paramyxoviridae, yang memicu respons imun dan peradangan sistemik yang kuat, mengakibatkan pelepasan zat pirogen endogen.
Secara patofisiologi, suhu tubuh normal diatur oleh pusat termoregulasi di hipotalamus. Ketika tubuh terinfeksi oleh patogen seperti virus campak, sistem kekebalan tubuh akan aktif. Sel-sel imun seperti makrofag dan monosit melepaskan sitokin pro-inflamasi, yang dikenal sebagai pirogen endogen (misalnya, Interleukin-1, Interleukin-6, dan Tumor Necrosis Factor-alpha). Pirogen ini akan beredar dalam darah menuju hipotalamus dan merangsang produksi prostaglandin E2 (PGE2). PGE2 kemudian "mengatur ulang" titik setel (set-point) termostat hipotalamus ke suhu yang lebih tinggi. Akibatnya, tubuh menganggap suhu normal saat ini sebagai "terlalu dingin" dan mulai mengaktifkan mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh agar sesuai dengan set-point yang baru. Mekanisme ini meliputi vasokonstriksi perifer (mengurangi pelepasan panas dari kulit), menggigil (kontraksi otot untuk menghasilkan panas), dan peningkatan laju metabolisme basal. Proses inilah yang dirasakan pasien sebagai demam.
Gejala dan tanda mayor dari hipertermia adalah suhu tubuh yang terukur di atas nilai normal (misalnya, di atas 37,5°C secara aksila). Gejala dan tanda minor yang sering menyertai meliputi kulit yang terasa hangat saat disentuh, kulit kemerahan (akibat vasodilatasi sebagai upaya tubuh untuk melepaskan panas berlebih saat demam mulai stabil atau turun), takikardia (peningkatan denyut jantung karena metabolisme yang lebih tinggi), dan takipnea (peningkatan laju pernapasan). Pada anak-anak, demam tinggi juga meningkatkan risiko terjadinya kejang demam, terutama pada rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun. Pada kasus ini, pasien menunjukkan gejala demam tinggi dan ruam merah, yang konsisten dengan manifestasi klinis hipertermia.
Penatalaksanaan keperawatan untuk hipertermia tidak hanya berfokus pada penurunan suhu tubuh secara farmakologis, tetapi juga pada peningkatan kenyamanan pasien dan pencegahan komplikasi. Komplikasi utama yang perlu diwaspadai pada anak dengan demam tinggi adalah dehidrasi. Peningkatan suhu tubuh akan meningkatkan laju metabolisme dan kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss) melalui pernapasan dan penguapan dari kulit. Oleh karena itu, pemantauan status hidrasi (turgor kulit, kelembapan membran mukosa, frekuensi buang air kecil) dan memastikan asupan cairan yang adekuat adalah intervensi krusial. Selain itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab dasar hipertermia, yaitu infeksi campak itu sendiri, melalui kolaborasi dengan tim medis. Perawat juga berperan penting dalam memberikan edukasi kepada keluarga mengenai cara mengukur suhu dengan benar, mengenali tanda-tanda bahaya (seperti kejang, penurunan kesadaran, atau tanda dehidrasi berat), dan cara memberikan perawatan suportif di rumah, seperti kompres hangat dan menjaga lingkungan tetap sejuk. Mengelola hipertermia secara efektif pada pasien anak dengan campak sangat penting untuk mencegah morbiditas lebih lanjut dan mendukung proses pemulihan tubuh dari infeksi virus.
Kode SLKI: L.14134
Luaran yang Diharapkan: Termoregulasi. Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan suhu tubuh pasien kembali ke rentang normal dan stabil. Kriteria hasil yang diharapkan adalah:
- Suhu tubuh membaik dan berada dalam rentang normal (misal: 36,5°C - 37,5°C).
- Kulit merah menurun atau hilang.
- Frekuensi nadi kembali ke rentang normal sesuai
-
Article No. 22339 | 22 Oct 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: D.0001
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan guna mempertahankan jalan napas yang paten. Kondisi ini merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang paling fundamental dalam manajemen pasien dengan gangguan sistem pernapasan, termasuk pada kasus tuberkulosis paru seperti yang digambarkan. Jalan napas yang bersih dan terbuka adalah prasyarat utama untuk ventilasi dan oksigenasi yang adekuat. Ketika mekanisme pembersihan alami tubuh terganggu, sekret akan terakumulasi, menyebabkan penyumbatan parsial atau total, yang pada gilirannya mengganggu pertukaran gas, meningkatkan upaya bernapas, dan meningkatkan risiko infeksi sekunder serta atelektasis.
Mekanisme pembersihan jalan napas normal melibatkan dua komponen utama: eskalator mukosiliar dan refleks batuk. Eskalator mukosiliar terdiri dari sel-sel epitel bersilia yang melapisi sebagian besar saluran pernapasan, dari trakea hingga bronkiolus. Sel-sel ini secara konstan bergerak seperti gelombang, mendorong lapisan lendir (mukus) yang menjebak partikel asing, debu, dan patogen ke arah faring untuk kemudian ditelan atau dibatukkan keluar. Refleks batuk adalah mekanisme pertahanan yang kuat dan eksplosif untuk mengeluarkan material dari saluran napas yang lebih besar.
Pada pasien dengan tuberkulosis (TB) paru, patofisiologi penyakit secara langsung merusak mekanisme ini. Infeksi oleh *Mycobacterium tuberculosis* memicu respons inflamasi yang intens di parenkim paru. Hal ini menyebabkan pembentukan granuloma (tuberkel) dan nekrosis kaseosa (perkejuan), yang merusak jaringan paru termasuk epitel bersilia. Kerusakan ini melumpuhkan fungsi eskalator mukosiliar. Selain itu, proses inflamasi kronis merangsang kelenjar submukosa untuk memproduksi sputum yang berlebih, kental, dan purulen. Kombinasi antara produksi sputum yang meningkat dan fungsi pembersihan yang menurun menciptakan kondisi ideal untuk akumulasi sekret. Pasien dalam kasus ini, dengan keluhan batuk berdahak selama dua minggu, menunjukkan manifestasi klinis dari proses ini. Sputum yang terakumulasi menjadi media subur bagi pertumbuhan bakteri, menyumbat saluran napas, dan menyebabkan gejala seperti sesak napas (dispnea). Suara napas bronkial yang terdengar di paru kanan atas, area yang seharusnya memiliki suara vesikuler, mengindikasikan adanya konsolidasi atau pengisian alveoli dengan cairan/sekret, yang mentransmisikan suara dari bronkus besar secara lebih efisien.
Gejala dan tanda mayor untuk diagnosis ini meliputi batuk yang tidak efektif (pasien batuk namun tidak mampu mengeluarkan dahak), produksi sputum berlebih, adanya suara napas tambahan seperti mengi (wheezing) atau ronkhi, dan dispnea. Gejala minor dapat mencakup gelisah, sianosis (kebiruan pada kulit dan membran mukosa akibat hipoksia), frekuensi dan pola napas yang berubah (misalnya, takipnea atau penggunaan otot bantu pernapasan), dan penurunan bunyi napas di area tertentu. Pasien ini menunjukkan beberapa tanda kunci: batuk berdahak (sputum berlebih), sesak napas (dispnea), dan suara napas abnormal (bronkial). Kehilangan nafsu makan dan demam adalah manifestasi sistemik dari infeksi TB yang mendasarinya, yang juga dapat memperburuk kondisi umum pasien dan melemahkan kekuatan otot pernapasan untuk melakukan batuk efektif.
Penegakan diagnosis keperawatan ini krusial karena implikasinya yang serius. Jalan napas yang tidak efektif dapat dengan cepat menyebabkan hipoksemia (kadar oksigen darah rendah), hiperkapnia (kadar karbon dioksida darah tinggi), dan gagal napas. Oleh karena itu, intervensi keperawatan harus difokuskan pada upaya membantu pasien memobilisasi dan mengeluarkan sekret, meningkatkan efektivitas batuk, serta menjaga hidrasi yang adekuat untuk mengArticle No. 22340 | 22 Oct 2025
Klinis : pasien merasa mual dan pusing (sepertinya darah rendah?)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10:
Kondisi: Hipotensi, tidak spesifik
Kode ICD-10: I95.9
Deskripsi Singkat : Hipotensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang secara abnormal lebih rendah dari normal. Gejala umum yang sering menyertai kondisi ini meliputi pusing, sakit kepala ringan, mual, kelelahan, penglihatan kabur, hingga pingsan. Keluhan "mual dan pusing" yang disebutkan sangat khas untuk gejala hipotensi. Kode ICD-10 I95.9 digunakan untuk mendiagnosis hipotensi ketika penyebab spesifiknya belum diidentifikasi atau tidak didokumentasikan dalam rekam medis. Ini adalah kode 'unspecified' yang cocok untuk diagnosis awal sebelum penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebabnya, seperti dehidrasi, efek samping obat, atau kondisi medis lainnya.
***PERINGATAN: Informasi dan kode ini adalah SARAN untuk tujuan DIKLAT/SIMULASI dan BUKAN pengganti kodifikasi resmi oleh profesional medis.***
Article No. 22341 | 22 Oct 2025
Klinis : • Pasien mengeluh demam tinggi sejak ±7 hari, naik turun. • Pasien mengatakan mual dan muntah yang muncul bersamaan dengan demam. • Pasien mengeluh badan terasa ngilu dan nyeri seluruh tubuh. • Pasien mengatakan pusing tapi tidak berputar. • Pasien mengatakan ada batuk. • Pasien mengeluh belum BAB selama 3 hari terakhir. • Pasien mengatakan makan 3x sehari sebelum sakit, namun jarang makan sayur dan buah. Setelah sakit, pasien jadi kurang nafsu makan dan porsi makan yang diberikan tidak pernah habis karena merasa mual dan ingin muntah. • Keadaan umum baik, pasien compos mentis, dapat diajak berkomunikasi dengan baik. • Tanda vital: Suhu 36,9°C (normal). TD 125/89. Nadi 83x/menit. RR 20x/menit. SpO2 97% room air • Bising usus menurun (<5x/menit) • Tidak tampak bintik merah pada kulit (berdasarkan observasi). • Kondisi hidrasi cukup, tidak tampak tanda-tanda dehidrasi berat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
Article No. 22343 | 22 Oct 2025
Klinis : anemia pada remaja diagnosa keperawatan komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Anemia pada Remaja (Diagnosa Keperawatan Komunitas)
Kode SDKI: D.0127
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Defisit Kesehatan Komunitas didefinisikan sebagai adanya satu atau lebih masalah kesehatan atau faktor risiko yang mengganggu kesejahteraan pada suatu kelompok atau komunitas. Dalam konteks anemia pada remaja, diagnosis ini ditegakkan ketika prevalensi anemia di kalangan remaja dalam suatu wilayah (misalnya, sekolah, desa, atau kecamatan) secara signifikan lebih tinggi dari angka yang diharapkan atau standar nasional, dan kondisi ini disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dimodifikasi melalui intervensi keperawatan komunitas. Ini bukan sekadar kumpulan kasus anemia individual, melainkan sebuah masalah kesehatan kolektif yang mencerminkan adanya kesenjangan dalam sistem kesehatan, sosial, dan edukasi di komunitas tersebut.
Anemia pada remaja, terutama remaja putri, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena dampaknya yang luas terhadap pertumbuhan, perkembangan kognitif, kapasitas belajar, produktivitas, dan kesehatan reproduksi di masa depan. Penegakan diagnosis Defisit Kesehatan Komunitas dalam kasus ini didasarkan pada identifikasi penyebab dan manifestasi masalah pada tingkat kelompok.
**Penyebab (Etiologi) pada Komunitas:**
Penyebab defisit kesehatan ini bersifat multifaktorial dan berakar pada sistem komunitas itu sendiri. Beberapa penyebabArticle No. 22272 | 21 Oct 2025
Klinis : Pasien anak laki-laki, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Hipertermia
Kode SDKI: D.0130
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Hipertermia didefinisikan sebagai kondisi di mana suhu tubuh individu meningkat melampaui rentang normal fisiologis. Berbeda dengan demam (febris), yang merupakan peningkatan titik setel (set point) termoregulasi di hipotalamus sebagai respons terhadap pirogen, hipertermia secara klasik merujuk pada kegagalan mekanisme termoregulasi tubuh untuk melepaskan panas yang berlebihan. Namun, dalam konteks Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis Hipertermia digunakan secara luas untuk mencakup kedua kondisi tersebut, terutama ketika peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh proses penyakit seperti infeksi, yang relevan dengan kasus anak penderita campak ini. Pada anak usia 5 tahun dengan suspek campak, demam tinggi adalah manifestasi klinis utama dari respons imun tubuh terhadap infeksi virus Morbillivirus. Virus ini memicu pelepasan sitokin pro-inflamasi seperti Interleukin-1 (IL-1), Interleukin-6 (IL-6), dan Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-α). Sitokin-sitokin ini berfungsi sebagai pirogen endogen yang berjalan melalui sirkulasi darah ke hipotalamus, pusat pengatur suhu tubuh. Di hipotalamus, pirogen ini merangsang produksi prostaglandin E2 (PGE2), yang kemudian secara langsung menaikkan titik setel termostat tubuh. Akibatnya, tubuh menganggap suhu normalnya 'terlalu dingin' dan mengaktifkan mekanisme untuk menghasilkan dan menyimpan panas, seperti vasokonstriksi perifer (mengurangi aliran darah ke kulit untuk meminimalkan pelepasan panas) dan menggigil (kontraksi otot involunter untuk menghasilkan panas). Proses ini secara klinis terlihat sebagai demam. Peningkatan suhu tubuh ini sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan yang adaptif, karena suhu yang lebih tinggi dapat menghambat replikasi virus dan meningkatkan efektivitas respons imun. Namun, jika suhu menjadi terlalu tinggi (umumnya di atas 40°C), hal ini dapat menjadi maladaptif dan berbahaya. Tingkat metabolisme basal tubuh meningkat sekitar 10-13% untuk setiap kenaikan 1°C suhu tubuh. Peningkatan metabolisme ini menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen, peningkatan frekuensi napas (takipnea), dan peningkatan denyut jantung (takikardi) sebagai upaya tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolik yang meningkat. Selain itu, hipertermia meningkatkan kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss) melalui pernapasan dan penguapan dari kulit, yang pada anak-anak dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi lebih lanjut dapat memperburuk hipertermia karena volume sirkulasi yang berkurang mengganggu kemampuan tubuh untuk melepaskan panas melalui keringat dan vasodilatasi kulit. Pada populasi pediatrik, terutama anak di bawah usia 6 tahun, demam tinggi yang naik dengan cepat merupakan faktor risiko signifikan untuk terjadinya kejang demam (febrile seizures). Meskipun
Article No. 22273 | 21 Oct 2025
Klinis : DS: 1. Keluarga belum memahami penyebab, cara pencegahannya serta makanan apa saja yang harus dihindari oleh penderita hipertensi 2. Keluarga mengatakan hipertensi yang dialami Ny. N adalah hal yang biasa dan tidak membahayakan bagi Ny. N selama dapat ditangani oleh keluarga. DO: 1. TD Ny. N 150/95 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Defisit Pengetahuan
Kode SDKI: D.0111
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Defisit Pengetahuan, dengan kode D.0111 dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), didefinisikan sebagai ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. Dalam konteks kasus Ny. N, diagnosis ini ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif yang menunjukkan kesenjangan pemahaman keluarga mengenai kondisi hipertensi yang dialami oleh Ny. N. Data subjektif yang krusial adalah pernyataan keluarga bahwa mereka belum memahami penyebab, cara pencegahan, serta pantangan makanan bagi penderita hipertensi. Lebih lanjut, persepsi keluarga yang menganggap hipertensi sebagai "hal yang biasa dan tidak membahayakan" selama masih dapat ditangani oleh keluarga merupakan manifestasi objektif dari persepsi yang keliru terhadap masalah, yang menjadi salah satu tanda mayor dalam penegakan diagnosis ini. Didukung oleh data objektif berupa tekanan darah Ny. N yang mencapai 150/95 mmHg (Hipertensi Tingkat 1), kondisi ini memerlukan perhatian serius, bukan dianggap sebagai hal yang biasa.
Defisit pengetahuan pada keluarga pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi merupakan hambatan signifikan dalam manajemen penyakit yang efektif. Hipertensi, yang sering disebut sebagai "silent killer", mungkin tidak menunjukkan gejala yang dramatis pada tahap awal, yang dapat memperkuat persepsi keliru bahwa kondisi ini tidak berbahaya. Namun, hipertensi yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular serius, termasuk stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis. Sikap keluarga yang meremehkan kondisi ini, yang berakar dari kurangnya pengetahuan, secara langsung membahayakan kesehatan dan keselamatan Ny. N. Mereka mungkin tidak akan mendukung atau mendorong Ny. N untuk patuh terhadap pengobatan, modifikasi gaya hidup, atau pemantauan tekanan darah secara teratur.
Penyebab defisit pengetahuan dalam kasus ini kemungkinan besar adalah kurangnya paparan informasi yang akurat dan terstruktur. Keluarga mungkin belum pernah menerima edukasi kesehatan yang komprehensif dari tenaga kesehatan, atau informasi yang diterima bersifat parsial dan tidak dipahami sepenuhnya. Akibatnya, mereka membentuk pemahaman sendiri yang tidak sesuai dengan fakta medis. Peran perawat dalam mengatasi defisit pengetahuan ini sangat sentral. Perawat tidak hanya bertugas memberikan informasi, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi hambatan belajar, menilai tingkat pemahaman, dan menggunakan metode edukasi yang paling efektif bagi keluarga. Proses edukasi harus mencakup penjelasan mendasar mengenai apa itu hipertensi, bagaimana tekanan darah tinggi dapat merusak organ-organ vital secara perlahan, pentingnya pengobatan jangka panjang meskipun pasien merasa "baik-baik saja", serta peran krusial dari modifikasi gaya hidup.
Secara spesifik, edukasi harus menjawab langsung kebingungan keluarga. Ini termasuk menjelaskan faktor risiko hipertensi (genetik, usia, obesitas, gaya hidup), strategi pencegahan komplikasi (kontrol rutin, kepatuhan minum obat), dan yang paling praktis adalah manajemen diet. Keluarga perlu diberikan contoh konkret mengenai makanan tinggi natrium (garam) yang harus dihindari atau dibatasi, seperti makanan olahan, makanan kaleng, camilan asin, dan bumbu penyedap. Sebaliknya, mereka perlu diperkenalkan dengan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan rendah lemak. Dengan memberikan pengetahuan yang benar dan aplikatif, perawat dapat mengubah persepsi keliru keluarga dari "tidak membahayakan" menjadi "kondisi yang harus dikelola dengan serius". Keberhasilan intervensi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup Ny. N tetapi juga memberdayakan keluarga untuk menjadi mitra aktif dalam perawatannya, yang pada akhirnya dapat mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.Kode SLKI: L.12111
Luaran yang Diharapkan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan Tingkat Pengetahuan keluarga mengenai manajemen hipertensi meningkat, dengan kriteria hasil:
- Keluarga mampu menjelaskan kembali penyebab, tanda, dan gejala hipertensi secara benar.
-
Article No. 22275 | 21 Oct 2025
Klinis : Seorang perempuan nyonya y umur 24 tahun dengan asma brokhial akut,dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas,nafas terassa berat.hasill pemeriksaan td 110/80 mmhg,rr 28x/menit,spo2 88%,riwayat asma brokhial sejak masa kanak² dan beberapa kali mengalami serangan serupa namun kali ini lebih berat.klien tmpak gelisah,,bunyi nafaas wesing.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Gagal mendapatkan konten dari API. Cek log server atau API Key.
-
Article No. 22276 | 21 Oct 2025
Klinis : Seorang perempuan nyonya y umur 24 tahun dengan asma brokhial akut,dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas,nafas terassa berat.hasill pemeriksaan td 110/80 mmhg,rr 28x/menit,spo2 88%,riwayat asma brokhial sejak masa kanak² dan beberapa kali mengalami serangan serupa namun kali ini lebih berat.klien tmpak gelisah,,bunyi nafaas wesing.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Pola Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: D.0005
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai proses inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Kondisi ini merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang paling relevan pada pasien dengan serangan asma bronkial akut, seperti yang dialami oleh Nyonya Y. Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada jalan napas yang ditandai dengan hipereaktivitas bronkus, menyebabkan episode berulang dari mengi (wheezing), sesak napas (dispnea), rasa berat di dada, dan batuk, terutama pada malam atau dini hari. Pada serangan akut, terjadi eksaserbasi gejala yang signifikan akibat paparan pemicu tertentu.
Patofisiologi yang mendasari Pola Napas Tidak Efektif pada Nyonya Y berakar pada tiga proses utama yang terjadi di jalan napasnya: bronkospasme, inflamasi dan edema mukosa, serta hipersekresi mukus. Pertama, bronkospasme adalah kontraksi otot polos di sekitar bronkus dan bronkiolus yang menyebabkan penyempitan lumen jalan napas secara drastis. Hal ini secara langsung menghambat aliran udara, terutama saat ekspirasi. Udara menjadi terperangkap di dalam alveoli, menyebabkan hiperinflasi paru dan membuat pasien merasa napasnya sangat berat dan tidak tuntas. Bunyi napas mengi (wheezing) yang terdengar pada pemeriksaan Nyonya Y adalah manifestasi klinis klasik dari udara yang dipaksa keluar melalui jalan napas yang menyempit.
Kedua, proses inflamasi yang dimediasi oleh sel mast, eosinofil, dan limfosit T menyebabkan pelepasan berbagai mediator kimia seperti histamin dan leukotrien. Mediator ini meningkatkan permeabilitas kapiler di dinding bronkus, yang mengakibatkan edema atau pembengkakan pada mukosa jalan napas. Edema ini semakin mempersempit diameter jalan napas, memperburuk obstruksi yang sudah disebabkan oleh bronkospasme.
Ketiga, sel-sel goblet dan kelenjar submukosa di jalan napas menjadi hiperaktif dan memproduksi mukus (dahak) yang kental dan dalam jumlah berlebihan. Mukus ini sulit untuk dikeluarkan dan dapat membentuk sumbatan (mucus plug) yang menyumbat total bronkiolus yang lebih kecil, menyebabkan atelektasis atau kolapsnya sebagian area paru. Kombinasi dari ketiga mekanisme ini—penyempitan otot, pembengkakan dinding, dan sumbatan mukus—secara signifikan meningkatkan tahanan jalan napas.
Akibatnya, tubuh Nyonya Y harus bekerja lebih keras untuk bernapas. Ini disebut peningkatan usaha napas (work of breathing), yang secara klinis terlihat dari takipnea (frekuensi napas meningkat hingga 28x/menit) sebagai upaya kompensasi untuk memasukkan lebih banyak oksigen. Penggunaan otot bantu pernapasan (seperti otot leher dan interkostal) juga terjadi, yang dirasakan pasien sebagai "napas terasa berat". Namun, upaya kompensasi ini seringkali tidak efisien. Ventilasi yang tidak adekuat menyebabkan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (V/Q mismatch), di mana beberapa area paru menerima aliran darah (perfusi) tetapi tidak menerima cukup udara (ventilasi) karena obstruksi. Hal ini mengarah langsung pada hipoksemia, atau penurunan kadar oksigen dalam darah, yang terbukti dari hasil pemeriksaan saturasi oksigen (SpO2) Nyonya Y yang hanya 88% (normal >95%). Hipoksemia inilah yang memicu respons sistem saraf simpatis, menyebabkan pasien merasa gelisah dan cemas, yang pada gilirannya dapat memperburuk sesak napas. Dengan demikian, keluhan sesak napas, napas berat, takipnea, SpO2 rendah, gelisah, dan adanya wheezing pada Nyonya Y secara kolektif dan kuat mendukung penegakan diagnosis keperawatan Pola Napas Tidak Efektif yang berhubungan dengan hambatan upaya napas akibat spasme jalan napas.Kode SLKI: L.01004
Luaran yang Diharapkan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan Pola Napas Membaik, dengan kriteria hasil:
- Dispnea (keluhan sesak napas) menurun secara signifikan.
- Penggunaan otot bantu napas menurun.
- Bunyi napas tambahan (wheezing) menurun atau hilang.
- Frekuensi napas membaik dalam rentang normal (16-20 kali/menit).
- Saturasi oksigen (SpO2) membaik dan stabil
-
Article No. 22277 | 21 Oct 2025
Klinis : Seorang perempuan nyonya y umur 24 tahun dengan asma brokhial akut,dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas,nafas terassa berat.hasill pemeriksaan td 110/80 mmhg,rr 28x/menit,spo2 88%,riwayat asma brokhial sejak masa kanak² dan beberapa kali mengalami serangan serupa namun kali ini lebih berat.klien tmpak gelisah,,bunyi nafaas wesing.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI:
Kondisi: Pola Napas Tidak Efektif
Kode SDKI: D.0005
Definisi dan Deskripsi SDKI (500-1000 kata): Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai proses inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat bagi tubuh. Kondisi ini merupakan salah satu diagnosis keperawatan fundamental yang menandakan adanya kegagalan dalam mekanisme pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen metabolik tubuh dan membuang karbon dioksida secara efisien. Pada kasus Nyonya Y, seorang perempuan berusia 24 tahun dengan riwayat asma bronkial sejak masa kanak-kanak yang mengalami serangan akut, diagnosis ini menjadi prioritas utama. Keluhan sesak napas, napas terasa berat, takipnea (RR 28x/menit), hipoksemia (SpO2 88%), kegelisahan, dan adanya bunyi napas mengi (wheezing) adalah manifestasi klinis yang secara langsung menunjukkan ketidakefekt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046 1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088 1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130 1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172 1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256 1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1329 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341 1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383 1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418 1419 1420 1421 1422 1423 1424 1425 1426 1427 1428 1429 1430 1431 1432 1433 1434 1435 1436 1437 1438 1439 1440 1441 1442 1443 1444 1445 1446 1447 1448 1449 1450 1451 1452 1453 1454 1455 1456 1457 1458 1459 1460 1461 1462 1463 1464 1465 1466 1467 1468 1469 1470 1471 1472 1473 1474 1475 1476 1477 1478 1479 1480 1481 1482 1483 1484 1485 1486 1487 1488 1489 1490 1491 1492 1493 1494 1495 1496 1497 1498 1499 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1510 1511 1512 1513 1514 1515 1516 1517 1518 1519 1520 1521 1522 1523 1524 1525 1526 1527 1528 1529 1530 1531 1532 1533 1534 1535 1536 1537 1538 1539 1540 1541 1542 1543 1544 1545 1546 1547 1548 1549 1550 1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557 1558 1559 1560 1561 1562 1563 1564 1565 1566 1567 1568 1569 1570 1571 1572 1573 1574 1575 1576 1577 1578 1579 1580 1581 1582 1583 1584 1585 1586 1587 1588 1589 1590 1591 1592 1593 1594 1595 1596 1597 1598 1599 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1614 1615 1616 1617 1618 1619 1620 1621 1622 1623 1624 1625 1626 1627 1628 1629 1630 1631 1632 1633 1634 1635 1636 1637 1638 1639 1640 1641 1642 1643 1644 1645 1646 1647 1648 1649 1650 1651 1652 1653 1654 1655 1656 1657 1658 1659 1660 1661 1662 1663 1664 1665 1666 1667 1668 1669 1670 1671 1672 1673 1674 1675 1676 1677 1678 1679 1680 1681 1682 1683 1684 1685 1686 1687 1688 1689 1690 1691 1692 1693 1694 1695 1696 1697 1698 1699 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1710 1711 1712 1713 1714 1715 1716 1717 1718 1719 1720 1721 1722 1723 1724 1725 1726 1727 1728 1729 1730 1731 1732 1733 1734 1735 1736 1737 1738 1739 1740 1741 1742 1743 1744 1745 1746 1747 1748 1749 1750 1751 1752 1753 1754 1755 1756 1757 1758 1759 1760 1761 1762 1763 1764 1765 1766 1767 1768 1769 1770 1771 1772 1773 1774 1775 1776 1777 1778 1779 1780 1781 1782 1783 1784 1785 1786 1787 1788 1789 1790 1791 1792 1793 1794 1795 1796 1797 1798 1799 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1814 1815 1816 1817 1818 1819 1820 1821 1822 1823 1824 1825 1826 1827 1828 1829 1830 1831 1832 1833 1834 1835 1836 1837 1838 1839 1840 1841 1842 1843 1844 1845 1846 1847 1848 1849 1850 1851 1852 1853 1854 1855 1856 1857 1858 1859 1860 1861 1862 1863 1864 1865 1866 1867 1868 1869 1870 1871 1872 1873 1874 1875 1876 1877 1878 1879 1880 1881 1882 1883 1884 1885 1886 1887 1888 1889 1890 1891 1892 1893 1894 1895 1896 1897 1898 1899 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910 1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920 1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930 1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940 1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080 2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090 2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2106 2107 2108 2109 2110 2111 2112 2113 2114 2115 2116 2117 2118 2119 2120 2121 2122 2123 2124 2125 2126 2127 2128 2129 2130 2131 2132 2133 2134 2135 2136 2137 2138 2139 2140 2141 2142 2143 2144 2145 2146 2147 2148 2149 2150 2151 2152 2153 2154 2155 2156 2157 2158 2159 2160 2161 2162 2163 2164 2165 2166 2167 2168 2169 2170 2171 2172 2173 2174 2175 2176 2177 2178 2179