Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4254 | 01 Nov 2024
Klinis : px mengatakan mual/muntah sebanyak 5x, pusing, leher terasa panas, dan memiliki riwayat penyakit gastritis. hasil ttv (TD : 109/74 mmHg, Suhu : 36°C, Nadi : 91×/menit, RR : 20×/menit, SPO2 : 98%.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
Mual (NANDA-I: 00134)
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman yang dapat menyebabkan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
- Karakteristik Mayor: Merasa ingin muntah, mual, rasa terbakar di dada atau perut.
- Faktor Berhubungan: Infeksi saluran cerna, gastritis, ketidakseimbangan elektrolit.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Bebas Mual
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan tidak ada rasa mual, tidak ada episode muntah, dan tidak ada rasa ketidaknyamanan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Mual (I0074)
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa mual.
- Aktivitas Keperawatan:
1. Kaji penyebab dan faktor pemicu mual.
2. Monitor tanda-tanda vital dan tingkat ketidaknyamanan.
3. Berikan obat anti-mual sesuai indikasi.
4. Anjurkan pasien untuk beristirahat.
5. Berikan diet yang mudah dicerna.
6. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi mual.
Penjelasan singkat di atas mencakup diagnosis keperawatan, definisi, karakteristik mayor, faktor berhubungan, luaran, kriteria hasil, intervensi, dan aktivitas keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 4255 | 01 Nov 2024
Klinis : Bicara pelo,pusing, kepala nyeri kesadaran composmentis gcs 15, pupil isocor 2 mm, hemiparise sinistra, TD 171/80, intra cerwbral haemoragic
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan dengan Kerusakan Neuromuskular
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
- Faktor Berhubungan: Kerusakan neurologis, gangguan sensorimotorik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat berkomunikasi dengan baik.
- Indikator Luaran: Klien dapat mengekspresikan kebutuhan dan perasaan dengan jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Terapi wicara, komunikasi dengan bahasa sederhana, gunakan alat bantu komunikasi.
2. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Perdarahan Intrakranial
SDKI:
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
- Faktor Berhubungan: Perdarahan intrakranial.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Klien bebas dari nyeri kepala.
- Indikator Luaran: Klien melaporkan nyeri kepala minimal.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen nyeri, kompres dingin, pemberian analgetik, pemantauan tanda-tanda vital.
3. Hambatan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Hemiparesis
SDKI:
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik tubuh atau salah satu ekstremitas yang disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal, neurologis, atau faktor lainnya.
- Faktor Berhubungan: Hemiparesis.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
- Indikator Luaran: Klien dapat bergerak dengan bantuan minimal.
SIKI:
- Intervensi: Latihan mobilitas, terapi fisik, alat bantu mobilitas, manajemen nyeri.
Penjelasan singkat:
Kondisi yang Anda paparkan menunjukkan adanya perdarahan intrakranial (intracerebral hemorrhage) yang menyebabkan gangguan komunikasi verbal (bicara pelo), nyeri kepala, pusing, dan hemiparesis (kelumpuhan setengah badan). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah gangguan komunikasi verbal, nyeri kepala, dan hambatan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi terapi wicara, manajemen nyeri, dan latihan mobilitas. -
Article No. 4256 | 01 Nov 2024
Klinis : Bicara pelo,pusing, kepala nyeri kesadaran apstisgcs 14 pupil isocor 2 mm, hemiparise sinistra, TD 171/80, intra cerwbral haemoragic
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Fungsi Sensori-Persepsi: Perubahan Persepsi Sensori
Karakteristik mayor: Bicara pelo, pusing, kepala nyeri, kesadaran apstisgcs 14, pupil isocor 2 mm, hemiparise sinistra.
Penjelasan singkat:
Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan pada fungsi sensorik dan persepsi, dengan gejala seperti bicara pelo, pusing, nyeri kepala, dan hemiparese sinistra, yang dapat disebabkan oleh intra cerebral hemorrhage (perdarahan intrakranial).
2. Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
Karakteristik mayor: TD 171/80, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.
Penjelasan singkat:
Tekanan darah yang tinggi dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (misalnya penurunan kesadaran, perubahan pupil) mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan serebral, yang dapat disebabkan oleh perdarahan intrakranial.
3. Resiko Cedera
Penjelasan singkat:
Pasien berisiko mengalami cedera yang lebih lanjut akibat kondisi neurologisnya, seperti hemiparese, penurunan kesadaran, dan peningkatan tekanan intrakranial.
Standar Dokumentasi Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI) Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Fungsi Sensori-Persepsi: Perubahan Persepsi Sensori
- Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
- Resiko Cedera
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan Persepsi Sensorik
- Perfusi Serebral Membaik
- Tidak Terjadi Cedera
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Perubahan Persepsi Sensorik
- Manajemen Perfusi Serebral
- Pencegahan Cedera -
Article No. 4257 | 01 Nov 2024
Klinis : px mengatakan mual/muntah sebanyak 5x, pusing, leher terasa panas, dan memiliki riwayat penyakit gastritis. hasil ttv (TD : 109/74 mmHg, Suhu : 36°C, Nadi : 91×/menit, RR : 20×/menit, SPO2 : 98%, SIKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, saya dapat memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (NANDA-I: 00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Gangguan gastrointestinal, kecemasan, efek samping obat, dll.
- Gejala: Sensasi tidak nyaman di perut, merasa ingin muntah, muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan Keperawatan: Klien bebas dari mual.
- Kriteria Hasil: Klien melaporkan mual berkurang, tidak ada lagi episode muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Kaji penyebab mual (misalnya riwayat gastritis).
2. Tatalaksana farmakologis (antiemetik, antasida, dll).
3. Anjurkan klien untuk makan makanan yang mudah dicerna.
4. Berikan lingkungan yang nyaman untuk menurunkan kecemasan.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI ini, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi keluhan mual/muntah, pusing, dan riwayat gastritis pada pasien. -
Article No. 4258 | 01 Nov 2024
Klinis : pasien mengeluh dema 3 hari, diare 5kali, muntah 2 kali, pusing, mimisan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana tubuh mengalami gangguan dalam pengaturan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam-basa.
- Faktor Risiko: Muntah, diare, demam, pendarahan, asupan cairan yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan status cairan dan elektrolit dalam batas normal.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, output urin adekuat, tidak ada tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, edukasi kepada pasien dan keluarga.
Tone: Akademis, persona pakar, nurse. -
Article No. 4259 | 01 Nov 2024
Klinis : pusing nyeri kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pusing nyeri kepala, dengan tone akademis dan persona pakar perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan di area kepala.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Karakteristik Definisi: Keluhan nyeri pada daerah kepala, sensasi berdenyut atau tertekan, dapat menyebar ke leher atau punggung, dapat menyertai gejala lain seperti mual, muntah, fotofobia, ataupun sulit berkonsentrasi.
2. Faktor yang Berhubungan: Peningkatan tekanan intrakranial, gangguan suplai darah ke otak, kelelahan, stres, alergi, obat-obatan, kondisi medis tertentu.
3. Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan nyeri kepala berkurang, dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, dapat beristirahat yang cukup.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengendalikan rasa nyeri kepala yang dirasakan.
2. Kenyamanan: Pasien dapat merasakan kenyamanan secara fisik dan psikologis.
3. Fungsi Neurologi: Pasien dapat menjalankan fungsi neurologis dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengurangi rasa nyeri kepala yang dirasakan pasien.
2. Terapi Relaksasi: Intervensi untuk membantu pasien mencapai keadaan relaksasi dan mengurangi kecemasan yang dapat memperparah nyeri kepala.
3. Pemantauan Tanda Vital: Intervensi untuk memantau tanda-tanda vital pasien yang dapat memberikan informasi terkait penyebab nyeri kepala.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI di atas memberikan panduan komprehensif bagi perawat dalam mengelola pasien dengan kondisi pusing dan nyeri kepala, mulai dari identifikasi masalah, penentuan luaran yang diharapkan, hingga intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 4096 | 31 Oct 2024
Klinis : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik Tanda mayor minor batasan karakteristik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Fisik
Penjelasan singkat:
Standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan, yang mengakibatkan kelelahan yang tidak proporsional.
Tanda mayor:
- Mengeluh kelelahan saat/setelah aktivitas
- Mudah lelah saat aktivitas
- Berhenti beristirahat saat aktivitas
Tanda minor:
- Peningkatan denyut nadi dan pernapasan saat aktivitas
- Peningkatan penggunaan otot bantu pernapasan saat aktivitas
- Penurunan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas yang diinginkan
Standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah peningkatan toleransi aktivitas, yang ditandai dengan kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
Standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen aktivitas, manajemen kelelahan, dan pemberian energi.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, saya telah memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan Fisik beserta tanda mayor-minor, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 4097 | 31 Oct 2024
Klinis : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik Tanda mayor minor batasan karakteristik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, seperti kegiatan sehari-hari atau latihan, akibat keterbatasan fisik, psikologis, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan untuk kondisi ini adalah Toleransi aktivitas yang meningkat, yang ditandai dengan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari atau latihan tanpa mengalami kelelahan berlebih, dispnea, atau gejala lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen aktivitas: mengatur dan merencanakan aktivitas sesuai dengan toleransi pasien untuk mencegah kelelahan berlebih.
2. Manajemen energi: mengajarkan teknik konservasi energi dan penggunaan peralatan bantu untuk memaksimalkan penggunaan energi.
3. Terapi aktivitas: melakukan aktivitas fisik secara bertahap untuk meningkatkan toleransi.
4. Edukasi dan konseling: memberikan edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga tentang manajemen aktivitas dan pengelolaan energi.
Tone: Akademis
Persona: Pakar perawat -
Article No. 4098 | 31 Oct 2024
Klinis : Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik Tanda mayor minor batasan karakteristik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi keterbatasan.
Tanda dan Gejala:
Tanda Mayor:
- Kelelahan yang berlebihan setelah aktivitas
- Perubahan tanda vital selama aktivitas (peningkatan nadi, pernapasan, tekanan darah)
- Penurunan toleransi untuk melakukan aktivitas
Tanda Minor:
- Lemah atau letih setelah aktivitas
- Kebutuhan untuk istirahat yang lebih sering
- Menghindari aktivitas tertentu
- Ekspresi verbal tentang keterbatasan dalam melakukan aktivitas
Etiologi (Penyebab):
- Kelemahan fisik
- Penurunan fungsi kardiovaskular, respirasi, atau neuromuskular
- Malnutrisi
- Depresi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Aktivitas
- Manajemen Energi
- Manajemen Kelelahan
- Terapi Aktivitas
Hasil yang Diharapkan (SLKI):
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang baik
- Pasien dapat mempertahankan tingkat energi yang optimal
- Pasien dapat beradaptasi dengan pembatasan aktivitas
Dokumentasi (SDKI):
- Laporkan tanda-tanda vital dan respon fisik selama aktivitas
- Dokumentasikan perubahan toleransi aktivitas dan tingkat kelelahan
- Catat strategi yang digunakan pasien untuk mengelola intoleransi aktivitas
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya telah memberikan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas, beserta tanda dan gejala, etiologi, intervensi keperawatan, hasil yang diharapkan, serta dokumentasi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4099 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang Laki-laki, Tn. B 32 tahun datang ke Poli Klinik Kulit dan Kelamin RSUD dr.Sayidiman Magetan pada hari Jum’at 7 Juli 2022 pukul 09.30 WIB. Pasien mengeluh gatal disertai bercak kemerahan pada daerah tangan, lengan, ujung tungkai, badan, dan kepala sejak ±10 tahun yang lalu dan hilang timbul. Pasien mengeluh nyeri di bagian yang gatal dan kemerahan, semakin nyeri setelah pasien menggaruknya, skala nyeri 3 (ringan), perih dan panas, hilang timbul. Pasien juga mengatakan tertekan dengan kondisinya saat ini. Pasien sudah pernah memeriksakan keadaannya di Poliklinik Kulit dan Kelamin di jakarta dan diberi salep tetapi semenjak salepnya habis keluhan kembali muncul. Pasien bekerja sebagai petani. Karena merasa gatal itu pasien merasa terganggu dalam bekerja. Riwayat kebiasaan Pasien sering menggaruk bagian yang terasa sangat gatal, pasien mandi 2x dalam sehari menggunakan sabun yang ada di rumah, pasien berobat apabila sakitnya kambuh. Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat, maupun bahan-bahan alergen lainnya. Riwayat keluhan serupa dan penyakit sistemik lain disangkal dalam keluarga. Riwayat memiliki kebiasaan merokok. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum penderita baik, kesadaran compos mentis. Status generalis dalam batas normal. Pasien tampak meringis dan gelisah. Status dermatologis pada kepala, lengan, tangan, tungkai dan kaki. didapatkan efloresensi berupa makula eritem, nummular, multiple skuama, berbatas tegas, generalisata. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi Tn. B adalah:
1. Pruritus (NANDA-I, 2021)
- Definisi: sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk
- Penyebab: faktor psikologis, dermatologis, sistemik
- Gejala: gatal, menggaruk, iritasi kulit
2. Gangguan Citra Tubuh (NANDA-I, 2021)
- Definisi: persepsi negatif terhadap penampilan fisik seseorang
- Penyebab: penyakit kulit kronik, perubahan penampilan fisik
- Gejala: perasaan tidak nyaman dengan penampilan fisik, rendah diri
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Berisi definisi, penyebab, gejala, dan atribut diagnosis keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Berisi indikator-indikator yang dapat mengukur keberhasilan pencapaian tujuan asuhan keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Berisi daftar intervensi keperawatan beserta aktivitas-aktivitasnya.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai asosiasi profesi perawat di Indonesia telah menetapkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan baku dalam praktik keperawatan di Indonesia.