Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20613 | 10 Aug 2025
Klinis : pasien mengeluh mual muntah 7kali Dan bab cair 3kali dengan diagnosa medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan mual muntah 7 kali dan BAB cair 3 kali dengan diagnosa medis GEA vomitus:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare.
Pasien mengalami kehilangan cairan yang signifikan melalui muntah dan diare, sehingga berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Keseimbangan Cairan: Cairan dalam tubuh terpenuhi
Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuhnya, sehingga tidak terjadi dehidrasi.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Pemantauan Cairan
- Pantau intake dan output cairan pasien
- Pantau tanda-tanda dehidrasi (seperti turgor kulit, mukosa kering, dan lain-lain)
- Pantau laboratorium (elektrolit, BUN, kreatinin)
b. Manajemen Cairan
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
- Berikan antiemetik untuk mengurangi muntah
- Berikan antidiare untuk mengurangi diare
c. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda dehidrasi, dan pentingnya menjaga keseimbangan cairan
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang diet yang tepat selama sakit, seperti makanan yang mudah dicerna dan tinggi kalori/protein
Penjelasan rinci:
Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk memantau dan menjaga keseimbangan cairan pasien. Pemantauan cairan dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi sedini mungkin. Manajemen cairan diberikan untuk mengganti cairan yang hilang melalui muntah dan diare, serta mengurangi gejala dengan pemberian antiemetik dan antidiare. Edukasi pasien dan keluarga penting dilakukan agar mereka memahami kondisi pasien dan dapat melakukan perawatan mandiri yang tepat.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu keseimbangan cairan yang terpenuhi sehingga tidak terjadi dehidrasi. -
Article No. 20614 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntah 7kali Dan bab cair 3 kali dari 2 hari yang laku diagnosa medis gea vomitus
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi yang Anda paparkan. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan penjelasan secara akademis dan komprehensif.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu mual muntah 7 kali dan buang air besar (BAB) cair 3 kali dalam 2 hari terakhir, dengan diagnosa medis gastroenteritis (GEA), maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
a. Gangguan Eliminasi Gastrointestinal: Diare (00013)
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, terlalu sering, dan terlalu encer.
Penyebab: Infeksi, obat-obatan, diet, malabsorpsi, stres, dan gangguan sistemik.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Fungsi Gastrointestinal (1622)
- Kriteria Hasil:
1) Frekuensi buang air besar (BAB) menurun
2) Konsistensi feses membaik
3) Rasa tidak nyaman pada abdomen berkurang
4) Tanda-tanda dehidrasi tidak muncul
b. Kontrol Gejala (1305)
- Kriteria Hasil:
1) Mual dan muntah berkurang
2) Frekuensi BAB cair menurun
3) Rasa tidak nyaman pada abdomen berkurang
4) Asupan cairan dan elektrolit membaik
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Diare (4200)
- Tindakan:
1) Identifikasi penyebab diare
2) Pantau tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit
3) Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan
4) Berikan obat antidiare jika diperlukan
5) Anjurkan diet rendah serat dan mudah dicerna
6) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare
b. Manajemen Mual dan Muntah (1450)
- Tindakan:
1) Identifikasi penyebab mual dan muntah
2) Berikan obat anti-mual jika diperlukan
3) Berikan makanan dan minuman yang dapat ditoleransi
4) Modifikasi lingkungan untuk mengurangi rangsangan yang menyebabkan mual
5) Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen mual dan muntah
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Eliminasi Gastrointestinal: Diare" dipilih karena pasien mengalami gejala diare dengan frekuensi BAB cair 3 kali dalam 2 hari terakhir. Diare dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, diet, malabsorpsi, stres, dan gangguan sistemik seperti gastroenteritis (GEA).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Pemulihan Fungsi Gastrointestinal (1622): Tujuannya adalah untuk memulihkan fungsi gastrointestinal pasien, yang ditandai dengan penurunan frekuensi BAB, perbaikan konsistensi feses, berkurangnya rasa tidak nyaman pada abdomen, dan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi.
b. Kontrol Gejala (1305): Tujuannya adalah untuk mengendalikan gejala-gejala yang dialami pasien, seperti mual dan muntah yang berkurang, penurunan frekuensi BAB cair, berkurangnya rasa tidak nyaman pada abdomen, serta perbaikan asupan cairan dan elektrolit.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Diare (4200): Intervensi ini bertujuan untuk mengatasi diare yang dialami pasien, dengan melakukan identifikasi penyebab, pemantauan tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit, pemberian cairan, obat antidiare jika diperlukan, pengaturan diet, serta edukasi pasien dan keluarga.
b. Manajemen Mual dan Muntah (1450): Intervensi ini bertujuan untuk mengendalikan mual dan muntah yang dialami pasien, dengan melakukan identifikasi penyebab, pemberian obat anti-mual, pemberian makanan dan minuman yang dapat ditoleransi, modifikasi lingkungan, serta edukasi pasien dan keluarga.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan dapat membantu pasien dalam pemulihan fungsi gastrointestinal dan pengendalian gejala yang dialami, sehingga tercapai hasil yang optimal. -
Article No. 20615 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntah 7kali Dan bab cair 3 kali dari 2 hari yang laku diagnosa medis gea vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Kondisi Mual Muntah dan BAB Cair (GEA dengan Vomitus)**
Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan **Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)**, **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**, dan **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk pasien dengan kondisi **mual muntah 7 kali dan BAB cair 3 kali dalam 2 hari terakhir** dengan diagnosa medis **Gastroenteritis Akut (GEA) dengan Vomitus**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: D.0016 – Risiko Defisit Volume Cairan**
**Definisi:** Risiko kekurangan cairan intravaskular, interstitial, atau intraselular yang dapat mengganggu homeostasis tubuh.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Muntah berulang (7 kali dalam 2 hari)
- Diare cair (3 kali dalam 2 hari)
- Peningkatan kehilangan cairan melalui saluran cerna
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.1401 – Keseimbangan Cairan**
**Kriteria Hasil:**
- Tanda vital stabil (TD, nadi, suhu, pernapasan dalam batas normal)
- Turgor kulit baik
- Mukosa bibir lembap
- Produksi urin adekuat (>30 mL/jam)
- Tidak ada keluhan pusing atau lemas
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.1129 – Manajemen Cairan**
**Tindakan:**
- **Memantau tanda vital** (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan) setiap 4 jam
- **Memantau intake dan output cairan** (catat frekuensi muntah dan diare)
- **Memberikan cairan oral/IV** sesuai kebutuhan (rehidrasi dengan oralit atau cairan infus jika diperlukan)
- **Edukasi pasien/keluarga** tentang pentingnya asupan cairan dan tanda-tanda dehidrasi
**Kode SIKI: I.0905 – Manajemen Mual Muntah**
**Tindakan:**
- **Memberikan posisi nyaman** (misalnya, kepala sedikit ditinggikan)
- **Memberikan obat antiemetik** sesuai resep dokter
- **Menghindari makanan beraroma kuat atau berlemak**
- **Menganjurkan makan sedikit tapi sering**
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (D.0016)** dipilih karena pasien mengalami kehilangan cairan signifikan melalui muntah dan diare, yang berisiko menyebabkan dehidrasi.
- **SLKI (L.1401)** menjadi target luaran untuk memastikan keseimbangan cairan tercapai.
- **SIKI (I.1129 & I.0905)** merupakan intervensi utama untuk mengatasi defisit cairan dan mengontrol gejala mual muntah.
---
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2018). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1*.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan diskusikan dengan tim kesehatan terkait. -
Article No. 20616 | 10 Aug 2025
Klinis : diagnosa keperawatan diare b. d iritasi gastrointestinal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta. Saya akan menjawab dengan gaya akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Diare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00013
Definisi: Pengeluaran feses yang tidak terkontrol, dengan konsistensi dan frekuensi yang meningkat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 05010
Definisi: Pemulihan fungsi usus yang optimal sesuai dengan kebutuhan individu.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 05010
Definisi: Serangkaian kegiatan untuk memantau dan mengendalikan pengeluaran feses yang tidak terkontrol, dengan konsistensi dan frekuensi yang meningkat.
Jadi, dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang ditetapkan adalah "Diare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal", dengan kode SDKI 00013. Luaran yang diharapkan adalah pemulihan fungsi usus yang optimal (SLKI LS 05010), yang dicapai melalui serangkaian intervensi keperawatan untuk memantau dan mengendalikan diare (SIKI IP 05010). -
Article No. 20617 | 10 Aug 2025
Klinis : lemas sejak beberapa hari terakhir, disertai rasa pusing yang muncul terutama saat berdiri lama atau setelah aktivitas ringan. Pasien juga mengeluhkan kaki terasa lemas dan tidak bertenaga, serta tangan sering kebas atau baal, terutama saat pagi hari. Selain itu, pasien mengalami gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur dan sering terbangun di malam hari. Keluhan lain yang dirasakan adalah mual, terutama di pagi hari, yang menyebabkan nafsu makan menurun dan asupan makan berkurang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kelelahan (00093)
Definisi:
Perasaan kelelahan dan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.
2. Diagnosa Keperawatan:
Insomnia (00095)
Definisi:
Gangguan kualitas dan kuantitas tidur yang menyebabkan ketidakpuasan dengan tidur.
3. Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
4. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Makan (00103)
Definisi:
Pola makan yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Penjelasan singkat:
1. Kelelahan (00093): Pasien mengeluhkan lemas, pusing, dan tidak bertenaga, terutama saat berdiri lama atau melakukan aktivitas ringan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan tidur, asupan nutrisi yang tidak adekuat, atau kondisi medis lainnya.
2. Insomnia (00095): Pasien mengalami gangguan tidur berupa kesulitan memulai tidur dan sering terbangun di malam hari. Hal ini dapat berdampak pada kualitas hidup dan fungsi sehari-hari.
3. Intoleransi Aktivitas (00092): Pasien mengeluhkan kaki terasa lemas dan tangan sering kebas atau baal, terutama saat pagi hari, yang dapat menghambat kemampuan melakukan aktivitas.
4. Gangguan Pola Makan (00103): Pasien mengalami mual, terutama di pagi hari, yang menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan makan yang tidak adekuat.
Kode dan definisi sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Diagnosis dan penjelasan ini disusun dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat sesuai dengan permintaan Anda. -
Article No. 20618 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntan 7kali disertai bab 3 kali dx medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi mual muntah 7 kali disertai BAB 3 kali dengan diagnosis medis GEA vomitus:\par
\b 1. Diagnosa Keperawatan:\b0\par
\b Kode:\b0 D.0016 \b Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan\b0\par
\b Definisi:\b0 Berisiko mengalami penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari intravaskular ke interstitial atau intraselular.\par
\b Faktor Risiko:\b0 Muntah 7 kali dan BAB 3 kali dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan.\par
\b 2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0\par
\b Kode:\b0 L.14031 \b Keseimbangan Cairan\b0\par
\b Kriteria Luaran:\b0\par
- Tanda-tanda vital dalam rentang normal (TD, nadi, suhu, pernapasan).\par
- Turgor kulit baik.\par
- Mukosa bibir lembab.\par
- Produksi urine adekuat (>30 ml/jam).\par
\b 3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0\par
\b Kode:\b0 I.14028 \b Manajemen Cairan\b0\par
\b Aktivitas Intervensi:\b0\par
- Pantau tanda-tanda vital setiap 2-4 jam.\par
- Observasi tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa bibir, produksi urine).\par
- Berikan cairan per oral atau intravena sesuai indikasi.\par
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antiemetik jika diperlukan.\par
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dehidrasi dan pentingnya asupan cairan.\par
\b Catatan Tambahan:\b0\par
Kondisi GEA (Gastroenteritis Akut) dengan vomitus dan diare memerlukan pemantauan ketat terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit untuk mencegah komplikasi seperti dehidrasi berat atau syok hipovolemik. Intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan respons terhadap terapi yang diberikan.\par
} -
Article No. 20619 | 10 Aug 2025
Klinis : mual muntah 7kali disertai bab 3 kali dx medis GEA vomitus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi **mual muntah 7 kali disertai BAB 3 kali dengan diagnosis medis GEA (Gastroenteritis Akut) vomitus**:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI: B.3.1)**
*Definisi:* Kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan serta elektrolit yang mengganggu homeostasis tubuh.
*Etiologi:* Kehilangan cairan berlebihan akibat muntah (7 kali) dan diare (BAB 3 kali) pada GEA.
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Meningkat (SLKI: L.0405)**
*Kriteria Evaluasi:*
1. Tanda vital dalam batas normal (nadi, tekanan darah, suhu).
2. Turgor kulit membaik.
3. Frekuensi muntah dan diare berkurang.
4. Asupan cairan oral adekuat.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Manajemen Keseimbangan Cairan (SIKI: I.0901)**
*Tindakan:*
1. **Pemantauan Hidrasi**
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).
- Pantau frekuensi dan karakteristik muntah/diare.
2. **Rehidrasi Oral/Cairan Intravena**
- Berikan cairan rehidrasi oral (oralit) atau terapi intravena sesuai indikasi.
3. **Edukasi Pasien/Keluarga**
- Ajarkan teknik pemberian cairan bertahap (small frequent feeding).
- Anjurkan menghindari makanan pedas/berminyak sementara.
---
### **Kode dan Referensi**
- **SDKI:** B.3.1 (Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit).
- **SLKI:** L.0405 (Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Meningkat).
- **SIKI:** I.0901 (Manajemen Keseimbangan Cairan).
*Sumber:* Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), SLKI, dan SIKI Edisi Terbaru PPNI.
---
**Catatan Akademis:** Pada kasus GEA dengan muntah dan diare berulang, prioritas intervensi adalah **mencegah dehidrasi** dan **memulihkan keseimbangan elektrolit**. Pemantauan ketat terhadap tanda vital dan respons terapi diperlukan untuk menilai efektivitas intervensi.
Semoga informasi ini membantu. Jika memerlukan penjelasan lebih mendalam, saya siap memberikan rujukan literatur tambahan. -
Article No. 20620 | 10 Aug 2025
Klinis : siki manajemen mual muntah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi mual dan muntah adalah "Risiko ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh". Diagnosa ini dipilih karena mual dan muntah dapat mengganggu kemampuan pasien untuk mengkonsumsi makanan dan cairan yang cukup, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan cairan: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
2. Intake nutrisi: Pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
3. Pemulihan: Pasien dapat pulih dari mual dan muntah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen mual dan muntah:
a. Identifikasi penyebab mual dan muntah, seperti efek samping obat, infeksi, atau kondisi medis lainnya.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk menentukan pengobatan yang sesuai.
c. Berikan obat antiemetik sesuai resep untuk mengurangi mual dan muntah.
d. Anjurkan pasien untuk makan makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang muntah.
e. Berikan cairan IV jika pasien tidak dapat mempertahankan asupan oral yang adekuat.
f. Anjurkan pasien untuk istirahat dan hindari aktivitas yang dapat memicu mual.
2. Pemantauan intake dan output:
a. Pantau asupan dan output cairan pasien secara teratur.
b. Catat setiap episode mual dan muntah.
c. Lakukan pengukuran berat badan untuk mendeteksi perubahan.
3. Edukasi dan dukungan:
a. Jelaskan penyebab, gejala, dan penanganan mual dan muntah kepada pasien dan keluarga.
b. Dorong pasien untuk mengkonsumsi makanan dan cairan sesuai toleransi.
c. Berikan dukungan emosional dan psikologis untuk mengatasi kecemasan terkait mual dan muntah.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan nutrisi, serta pulih dari mual dan muntah. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga sangat penting untuk memastikan penanganan yang efektif. -
Article No. 20621 | 10 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan. Saya akan menggunakan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan atau mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: 00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
- Setiap diagnosa keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. -
Article No. 20622 | 10 Aug 2025
Klinis : Pasien pria, usia 50 tahun. Datang ke Rumah Sakit dengan keluhan pusing, mual dengan tekanan darah 190/110 mmhg.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertensi Akut
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode NV-010
- Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Mual
- SDKI: Kode NV-014
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Kode NV-006
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah seperangkat standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Terdiri dari kode dan definisi diagnosis keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat dalam praktik klinis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah seperangkat standar luaran (outcome) keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Terdiri dari kode dan definisi luaran keperawatan yang diharapkan dicapai oleh pasien sebagai hasil intervensi keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah seperangkat standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Terdiri dari kode dan definisi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas bagi pasien.