Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4391 | 03 Nov 2024
Klinis : Demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sesuai dengan permintaan Anda, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Demam:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal, diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Kulit kering dan hangat
4. Tidak ada rasa tidak nyaman
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring suhu tubuh
2. Manajemen demam
3. Peningkatan kenyamanan
4. Edukasi tentang demam
Sebagai seorang perawat dengan latar belakang akademis dan berpengalaman, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan Hipertermia (00007) merujuk pada kondisi peningkatan suhu tubuh di atas batas normal, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, dehidrasi, atau gangguan termoregulasi. Penatalaksanaannya meliputi pemantauan suhu tubuh, manajemen gejala demam, serta edukasi pasien dan keluarga. Tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan suhu tubuh ke dalam rentang normal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 4392 | 03 Nov 2024
Klinis : bayi 6 jam , berat badan 2600 gram , usia kehamilan 40 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang anda berikan, yaitu bayi 6 jam dengan berat badan 2600 gram, usia kehamilan 40 minggu, dan tone = akademis, persona = pakar, nurse, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Perkembangan Bayi Baru Lahir
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Adanya kondisi yang dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan bayi baru lahir secara normal.
- Karakteristik Definitif: Berat badan lahir rendah, usia kehamilan kurang dari 37 minggu, riwayat komplikasi kehamilan, riwayat komplikasi persalinan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bayi menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan usia, Bayi menunjukkan pertumbuhan yang sesuai dengan usia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
2. Edukasi Perawatan Bayi Baru Lahir
3. Fasilitasi Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi
Dengan kondisi bayi 6 jam, berat badan 2600 gram, usia kehamilan 40 minggu, maka perlu dilakukan pemantauan tumbuh kembang bayi secara berkala, memberikan edukasi kepada orang tua mengenai perawatan bayi baru lahir, serta memfasilitasi stimulasi tumbuh kembang bayi untuk mencegah terjadinya gangguan perkembangan. -
Article No. 4393 | 03 Nov 2024
Klinis : bayi 6 jam , berat badan 2600 gram , usia kehamilan 40 minggu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi bayi yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P07.39
- Deskripsi: Bayi prematur lainnya, usia kehamilan 40 minggu.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.99
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercatat pada kondisi ini. Bayi 6 jam, berat badan 2600 gram, usia kehamilan 40 minggu, tidak memerlukan intervensi medis khusus selain observasi dan perawatan rutin bayi baru lahir.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 P07.39 digunakan untuk mengidentifikasi bayi prematur lainnya dengan usia kehamilan 40 minggu. Meskipun usia kehamilan tergolong aterm, berat badan 2600 gram masih dikategorikan sebagai bayi prematur.
- Tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat pada kondisi ini, karena bayi 6 jam, berat badan 2600 gram, usia kehamilan 40 minggu, tidak memerlukan intervensi medis khusus selain observasi dan perawatan rutin bayi baru lahir. -
Article No. 4394 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien datang ke igd dengan keluhan pusing berputar sejak sore ini, mual muntah +15x. Semalam muntah 4x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu pusing berputar, mual, dan muntah berulang, maka diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Definisi: Keadaan di mana terjadi ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran cairan dan elektrolit tubuh.
SLKI (Luaran Keperawatan):
1. Keseimbangan Cairan
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yang adekuat.
SIKI (Intervensi Keperawatan):
1. Terapi Cairan
- Tujuan: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Aktivitas: Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan jenis dan jumlah cairan yang diberikan, monitor input dan output cairan, dan identifikasi tanda-tanda ketidakseimbangan cairan.
Penjelasan singkat:
Pasien yang datang dengan keluhan pusing berputar, mual, dan muntah berulang kemungkinan mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit akibat kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan melalui muntah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan terapi cairan sesuai dengan kolaborasi dengan dokter untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Diharapkan dengan intervensi yang tepat, pasien dapat menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yang adekuat dan tidak mengalami komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 4395 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan pusing berputar memiliki riwayat vertigo dan hieprtensi, sore ini mual muntah sudah 15x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Muntah
Penjelasan:
Pasien mengalami mual dan muntah berulang sebanyak 15 kali, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien. Pasien juga memiliki riwayat vertigo dan hipertensi, yang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakseimbangan antara jumlah cairan dan atau elektrolit yang masuk dan jumlah yang keluar dari tubuh.
- Faktor yang Berhubungan: Kehilangan cairan yang berlebihan (muntah, diare), Gangguan fungsi organ (ginjal, hati), Pengaruh obat-obatan.
- Karakteristik: Perubahan volume cairan, Perubahan konsentrasi elektrolit, Perubahan turgor kulit, Perubahan berat badan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Relevan: Keseimbangan Cairan, Keseimbangan Elektrolit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang Relevan: Pemantauan Intake dan Output Cairan, Pemberian Cairan Intravena, Pemberian Terapi Penggantian Elektrolit. -
Article No. 4396 | 03 Nov 2024
Klinis : DEMAM MERIANG, BATUK PILEK, PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi DEMAM MERIANG, BATUK PILEK, dan PUSING dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Gangguan Tidur
Penjelasan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Pola napas yang tidak efektif, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam suplai oksigen, ventilasi, atau gas darah.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk membantu klien mencapai pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi seperti pemantauan status pernapasan, pengaturan posisi, dan pemberian oksigen jika diperlukan.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan dalam toleransi melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang dibutuhkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk membantu klien mencapai tingkat aktivitas yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SIKI: Intervensi seperti manajemen energi, pembatasan aktivitas, dan pemberian edukasi.
3. Gangguan Tidur
- SDKI: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal seseorang.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk membantu klien mencapai pola tidur yang adekuat.
- SIKI: Intervensi seperti manajemen lingkungan, teknik relaksasi, dan pemberian edukasi.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada kebutuhan klien untuk mengatasi kondisi DEMAM MERIANG, BATUK PILEK, dan PUSING. -
Article No. 4397 | 03 Nov 2024
Klinis : NYERI ULU HATI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri ulu hati dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut Berhubungan dengan Gangguan Pencernaan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1994).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien melaporkan nyeri berkurang, tanda-tanda vital stabil, dan pasien dapat beraktivitas tanpa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen nyeri: melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan analgesik sesuai resep, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis mengatasi nyeri.
2. Pemantauan tanda-tanda vital: mengukur tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan secara berkala.
3. Edukasi: memberikan edukasi terkait penyebab nyeri, manajemen nyeri, dan gaya hidup sehat.
4. Kolaborasi dengan tim medis: berkoordinasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mengatasi nyeri ulu hatinya dan mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 4398 | 03 Nov 2024
Klinis : Kulit bayi tampak ikterik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Hiperbilirubinemia Neonatorum
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hiperbilirubinemia Neonatorum adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang menyebabkan kulit bayi tampak ikterik (kuning).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kadar bilirubin menurun
2. Tidak terjadi komplikasi
3. Bayi tampak tidak ikterik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital dan kadar bilirubin
2. Pemberian terapi fototerapi atau transfusi tukar bila perlu
3. Edukasi dan konseling kepada orang tua mengenai perawatan bayi ikterik
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi sesuai indikasi
Sebagai perawat, saya memahami bahwa kondisi hiperbilirubinemia neonatorum membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang serius. Pemantauan ketat dan pemberian terapi yang tepat sangat penting untuk memastikan pemulihan bayi. Saya akan bekerja sama dengan dokter dan orang tua bayi untuk memastikan perawatan yang optimal. -
Article No. 4399 | 03 Nov 2024
Klinis : Kulit bayi tampak ikterik, minum susu tidak mau
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Hyperbilirubinemia Neonatorum
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Hyperbilirubinemia Neonatorum adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah pada bayi baru lahir yang dapat menyebabkan ikterik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kadar bilirubin dalam batas normal
2. Intake nutrisi adekuat
3. Tanda-tanda ikterik berkurang
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan kadar bilirubin
2. Pemberian nutrisi adekuat
3. Terapi fototerapi bila diperlukan
4. Edukasi pada orang tua tentang perawatan bayi ikterik
Penjelasan singkat:
Bayi tampak ikterik dan tidak mau minum susu mengindikasikan adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hyperbilirubinemia). Tujuan keperawatan adalah menurunkan kadar bilirubin, memastikan intake nutrisi adekuat, dan mengurangi tanda-tanda ikterik. Intervensi keperawatan meliputi pemantauan kadar bilirubin, pemberian nutrisi yang cukup, terapi fototerapi jika diperlukan, serta edukasi pada orang tua tentang perawatan bayi ikterik. -
Article No. 4400 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh nyeri abdomen skala 4 , tensi 120/80 mmHg, nadi 102 x/menit , RR 20 ×/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Peningkatan sensasi ketidaknyamanan yang dirasakan individu akibat adanya kerusakan aktual atau potensial pada jaringan.
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang dirasakan individu.
- SIKI: Pengkajian, penatalaksanaan, dan evaluasi terhadap sensasi ketidaknyamanan yang dirasakan individu akibat adanya kerusakan aktual atau potensial pada jaringan.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan nyeri abdomen dengan skala 4, menunjukkan adanya nyeri akut. Tujuan perawatan adalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit yang dirasakan pasien, melalui pengkajian, penatalaksanaan, dan evaluasi terhadap sensasi nyeri yang dirasakan.
Kondisi Lain:
- Tensi 120/80 mmHg, nadi 102 x/menit, dan RR 20 x/menit berada dalam rentang normal.
- Tone = akademis, persona = pakar, nurse menunjukkan bahwa pasien memiliki kemampuan kognitif yang baik dan memiliki pengetahuan yang luas terkait kondisi kesehatannya.
Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut untuk menentukan penyebab nyeri abdomen dan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.