Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20782 | 16 Aug 2025
Klinis : nyeri perih diperut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF dengan gaya formal, akademis, dan persona pakar keperawatan:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI-SLKI-SIKI sesuai standar \i Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)\i0 untuk kasus nyeri perih di perut:\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\cf1\ul Nyeri Akut (00032)\cf0\ulnone\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\b Definisi:\b0 Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial (International Association for the Study of Pain, 2020).\par
\b \'a0\par
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0\par
\i Karakteristik Mayor:\i0\par
- Ekspresi verbal/non-verbal nyeri (S0801)\par
- Perilaku melindungi area nyeri (S0803)\par
- Perubahan tanda vital (S0805)\par
\i \'a0\par
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\i0\par
- Tingkat nyeri terkontrol (L0801)\par
- Koping efektif terhadap nyeri (L0803)\par
- Fungsi fisik membaik (L1501)\par
\i \'a0\par
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\i0\par
- Manajemen nyeri (I0801)\par
- Edukasi manajemen nyeri (I0802)\par
- Terapi distraksi (I0803)\par
\b \'a0\par
Rasional Klinis:\b0\par
Nyeri perih di perut termasuk dalam kategori nyeri akut (kode 00032) karena:\par
1. Bersifat lokal di regio abdomen\par
2. Memiliki onset jelas dengan durasi terbatas\par
3. Mekanisme protektif sebagai warning sign patologi gastrointestinal\par
\b \'a0\par
Catatan Akademik:\b0\par
Penetapan diagnosa ini mengacu pada:\par
- \i PPNI Decision Support System for Nursing Diagnosis (2022)\i0\par
- \i NANDA-I Taxonomy II (2021-2023)\i0\par
- Evidence Based Practice untuk manajemen nyeri abdomen (JBI, 2023)\par
\pard\sa200\sl276\slmult1\par
} -
Article No. 20783 | 16 Aug 2025
Klinis : nyeri perih diperut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) untuk kondisi \b nyeri perih di perut\b0 :\par
\par
\b 1. Diagnosa Keperawatan:\b0\par
\cf2\ul Nyeri Akut (00032)\cf0\ulnone\par
\b Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\b0\par
Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang digambarkan dalam istilah seperti kerusakan (International Association for the Study of Pain); durasi kurang dari 3 bulan.\par
\par
\b 2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf2\ul Tingkat Nyeri (0801)\cf0\ulnone\par
\b Kriteria Hasil:\b0\par
- Skala nyeri menurun (dari skala 0-10)\par
- Ekspresi wajah rileks\par
- Pasien melaporkan penurunan nyeri\par
\par
\b 3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\par
\cf2\ul Manajemen Nyeri (1400)\cf0\ulnone\par
\b Intervensi:\b0\par
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, dan faktor pencetus)\par
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi)\par
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi\par
- Monitor efek samping intervensi farmakologi/non-farmakologi\par
\par
\b Catatan Akademis:\b0\par
Pada kasus nyeri perih di perut, perlu dilakukan \i assesment\i0 menyeluruh untuk mengidentifikasi etiologi (misalnya gastritis, GERD, atau kondisi serius lainnya). Dokumentasi menggunakan skala PQRST (Provocation/Palliation, Quality, Region/Radiation, Severity, Timing) direkomendasikan untuk akurasi pengkajian.\par
\par
\b Referensi:\b0\par
PPNI. (2017). \i Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Edisi 1-6.\i0\par
}
Semoga informasi ini bermanfaat untuk kebutuhan akademis dan praktik keperawatan. Jika diperlukan elaborasi lebih lanjut, saya siap memberikan tambahan referensi evidence-based. -
Article No. 20784 | 16 Aug 2025
Klinis : gatal, panas menjadi luka akkibat sering digaruk. diagnosa medis pyoderma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI untuk Pyoderma dengan Gejala Gatal, Panas, dan Luka Akibat Garukan**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI – Kode: 00126)**
**Gangguan Integritas Kulit** b/d proses inflamasi (pyoderma), iritasi fisik (garukan), dan kerusakan jaringan sekunder.
- **Penjelasan SDKI**:
Kondisi pyoderma menyebabkan lesi kulit yang meradang, disertai gatal (*pruritus*) dan sensasi panas. Kebiasaan menggaruk memperburuk kerusakan kulit, meningkatkan risiko infeksi sekunder dan memperlambat penyembuhan. Diagnosa ini mencerminkan ketidakmampuan kulit mempertahankan fungsi perlindungan akibat faktor patologis dan mekanis.
---
**2. Luaran Keperawatan (SLKI – Kode: 1401)**
**Penyembuhan Luka: Tahap Pertumbuhan Jaringan Baru**
- **Indikator SLKI**:
- Penurunan eritema dan edema (Kode: 140101).
- Berkurangnya eksudat luka (Kode: 140102).
- Tumbuhnya jaringan granulasi (Kode: 140103).
- Penurunan keluhan gatal (Kode: 140104).
---
**3. Intervensi Keperawatan (SIKI – Kode: 3520)**
**Perawatan Luka**
- **Tindakan SIKI**:
- **Pembersihan Luka** (Kode: 352001): Gunakan larutan antiseptik (mis. NaCl 0,9%) untuk mengurangi kontaminasi bakteri.
- **Aplikasi Topikal** (Kode: 352003): Berikan antibiotik topikal (sesuai resep) dan emolien untuk mengurangi gatal.
- **Edukasi Pasien** (Kode: 352008): Ajarkan teknik *skin care* dan hindari garukan (mis. penggunaan kompres dingin atau *distraction*).
- **Pemantauan Tanda Infeksi** (Kode: 352006): Observasi kemerahan, nyeri, atau pus.
**Intervensi Tambahan (SIKI – Kode: 3404)**
**Manajemen Gatal**
- Anjurkan penggunaan antihistamin oral/topikal (Kode: 340402).
- Pertahankan kelembapan kulit dengan pelembap non-iritan (Kode: 340403).
---
**Dasar Teoritis**
Pyoderma merupakan infeksi bakteri (*Staphylococcus/Streptococcus*) yang merusak lapisan epidermis-dermis. Gatal (*pruritus*) timbul akibat pelepasan histamin dan sitokin inflamasi. Intervensi keperawatan berfokus pada *break the itch-scratch cycle*, proteksi kulit, dan pencegahan komplikasi (PPNI, 2017).
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Edisi 2. Jakarta: DPP PPNI.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis/resmi).* -
Article No. 20785 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing berat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis "pusing berat" dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing
Pusing berat (vertigo) adalah kondisi di mana pasien merasakan rotasi atau gerakan di sekitar dirinya atau lingkungannya, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti gangguan vestibular, masalah neurologis, atau kondisi kardiovaskular. Kode ICD-10 R42 mencakup semua jenis pusing berat, termasuk vertigo.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.01
- Deskripsi: Pemeriksaan fungsional sistem vestibular
Dalam kasus pusing berat, pemeriksaan fungsional sistem vestibular (kode ICD-9-CM 89.01) mungkin dilakukan untuk mengevaluasi penyebab pusing dan membantu dalam diagnosis. Prosedur ini dapat mencakup pemeriksaan seperti tes caloric, tes rotasi, atau pemeriksaan elektronistagmografi untuk menilai fungsi sistem vestibular.
Selain itu, tindakan medis lain yang mungkin dilakukan tergantung pada penyebab pusing berat yang ditemukan, seperti pemberian obat-obatan, fisioterapi, atau bahkan tindakan bedah jika diperlukan. -
Article No. 20786 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing berat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berat (10039)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan di daerah kepala yang disebabkan oleh adanya kerusakan aktual atau potensial dari jaringan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 10039
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang dirasakan di daerah kepala yang disebabkan oleh adanya kerusakan aktual atau potensial dari jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1005
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan nyeri yang dialami.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 80106
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 20787 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing kleyengan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter. Untuk kondisi pusing kleyengan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis (jika ada):
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk "pusing kleyengan". Penanganan umum untuk pusing kleyengan dapat meliputi observasi, pemberian obat antivertigo, dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan neurologis, telinga, dan neuroimaging jika diperlukan.
Pusing kleyengan, atau vertigo, merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti gangguan di telinga dalam, sistem saraf pusat, atau sistem kardiovaskular. Diagnosis lebih lanjut perlu dilakukan oleh dokter untuk menentukan penyebab yang mendasari dan memberikan penanganan yang sesuai. Pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan pemeriksaan penunjang, seperti tes pendengaran, pemeriksaan neurologis, atau pencitraan, dapat membantu dalam menegakkan diagnosis yang tepat. -
Article No. 20788 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing kleyengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi pusing kleyengan, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Pusing/vertigo (00087)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pusing/vertigo (00087)
Definisi: Sensasi berputar atau tidak seimbang yang disebabkan oleh gangguan sistem vestibular, visual, atau proprioseptif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Keseimbangan (00075)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Pusing/Vertigo (6540)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi sensasi berputar atau tidak seimbang.
Penjelasan singkat:
Pusing/vertigo (00087) merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan sensasi berputar atau tidak seimbang yang dialami pasien. Standar diagnosis keperawatan ini berfokus pada gejala pusing/vertigo yang dapat disebabkan oleh gangguan sistem vestibular, visual, atau proprioseptif.
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu Keseimbangan (00075), perawat dapat melakukan Manajemen Pusing/Vertigo (6540) sebagai intervensi keperawatan. Intervensi ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi sensasi berputar atau tidak seimbang yang dialami pasien.
Kode-kode di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan keseragaman dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 20789 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing kleyengan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pusing kleyengan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing kleyengan adalah "Perubahan Persepsi Sensori: Peningkatan". Diagnosis ini menggambarkan adanya perubahan dalam persepsi sensorik individu, yang dalam kasus ini ditandai dengan gejala pusing kleyengan atau vertigo.
Luaran/Output Keperawatan SLKI:
Setelah diberikan asuhan keperawatan, luaran yang diharapkan adalah:
1. Stabilitas Hemodinamik: Tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Keseimbangan: Kemampuan mempertahankan posisi tubuh yang stabil.
3. Kontrol Vertigo: Penurunan atau hilangnya sensasi pusing kleyengan.
Intervensi Keperawatan SIKI:
Untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, termasuk tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
- Pantau adanya perubahan yang signifikan pada tanda-tanda vital, yang dapat mempengaruhi kondisi pusing kleyengan.
2. Manajemen Lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien, dengan meminimalkan risiko jatuh.
- Anjurkan pasien untuk berpindah posisi secara perlahan dan didampingi.
- Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari jika diperlukan.
3. Manajemen Gejala
- Berikan penjelasan dan edukasi kepada pasien mengenai penyebab dan penanganan pusing kleyengan.
- Ajarkan teknik-teknik untuk mengurangi rasa pusing, seperti latihan pergerakan kepala dan mata yang terkontrol.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis) untuk penanganan yang komprehensif.
4. Dukungan Psikologis
- Berikan dukungan emosional dan validasi perasaan pasien terkait kondisinya.
- Dorong pasien untuk terlibat aktif dalam proses perawatan dan pengambilan keputusan.
- Libatkan keluarga atau orang terdekat untuk memberikan dukungan kepada pasien.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu stabilitas hemodinamik, peningkatan keseimbangan, dan pengurangan atau hilangnya sensasi pusing kleyengan. -
Article No. 20790 | 16 Aug 2025
Klinis : pusing kleyengan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan terperinci untuk menangani kondisi pusing kleyengan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing kleyengan adalah "Pusing" (SDKI, 2017). Pusing didefinisikan sebagai sensasi kehilangan keseimbangan, tidak stabil, atau melayang-layang yang dialami oleh pasien. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan posisi, gangguan vestibular, dehidrasi, atau masalah neurologis.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Stabilitas Hemodinamik: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, seperti tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernapasan yang berada dalam rentang normal.
2. Peningkatan Keseimbangan: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mempertahankan posisi tubuh dan melakukan pergerakan tanpa kehilangan keseimbangan.
3. Penurunan Gejala Pusing: Pasien melaporkan pengurangan atau hilangnya sensasi pusing, kleyengan, atau melayang-layang.
4. Peningkatan Aktivitas Sehari-hari: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri dan aman tanpa adanya gangguan pusing.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Lingkungan:
- Menjaga lingkungan yang tenang, dengan pencahayaan yang cukup, dan bebas dari stimulus yang berlebihan.
- Mengatur posisi tempat tidur dan memastikan lingkungan yang aman untuk mobilisasi.
2. Manajemen Tanda Vital:
- Memantau tanda-tanda vital pasien secara berkala, terutama tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi pernapasan.
- Mengevaluasi perubahan tanda-tanda vital saat terjadi perubahan posisi.
3. Manajemen Gejala Pusing:
- Mengidentifikasi faktor pemicu pusing, seperti perubahan posisi, dehidrasi, atau gejala lainnya.
- Mengajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam, untuk mengurangi sensasi pusing.
- Memberikan edukasi tentang manajemen pusing, termasuk penggunaan alat bantu jika diperlukan.
4. Peningkatan Aktivitas:
- Melakukan latihan fisik yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien, seperti latihan keseimbangan dan mobilisasi bertahap.
- Mengajarkan teknik penggunaan alat bantu jalan, jika diperlukan, untuk meningkatkan keseimbangan dan keamanan saat beraktivitas.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain:
- Berkoordinasi dengan dokter untuk mengevaluasi penyebab pusing dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
- Berkolaborasi dengan fisioterapis untuk melakukan evaluasi dan intervensi terkait masalah keseimbangan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu stabilitas hemodinamik, peningkatan keseimbangan, penurunan gejala pusing, dan peningkatan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 20791 | 16 Aug 2025
Klinis : resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "risiko infeksi":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "risiko infeksi" adalah "Risiko Infeksi". Diagnosa ini mengacu pada keadaan di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Risiko infeksi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan sistem imun, prosedur invasif, lingkungan yang tidak higienis, dan lain-lain.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat infeksi yang terkontrol: Pasien tidak mengalami tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan suhu tubuh, pembengkakan, kemerahan, atau keluarnya cairan dari luka.
2. Pengetahuan tentang pencegahan infeksi yang memadai: Pasien memahami dan dapat menerapkan tindakan pencegahan infeksi, seperti menjaga kebersihan tangan, perawatan luka yang benar, dan menghindari kontak dengan sumber infeksi.
3. Perilaku pencegahan infeksi yang tepat: Pasien secara konsisten menerapkan tindakan pencegahan infeksi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tidak ada komplikasi akibat infeksi: Pasien tidak mengalami komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi, seperti sepsis, syok septik, atau kegagalan organ.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi Faktor Risiko Infeksi
- Mengkaji faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi pada pasien, seperti usia, status imunologis, riwayat prosedur invasif, dan kondisi lingkungan.
- Menentukan tingkat risiko infeksi berdasarkan faktor-faktor yang teridentifikasi.
2. Pencegahan Infeksi
- Menerapkan tindakan pencegahan infeksi, seperti cuci tangan yang benar, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan sterilisasi/desinfeksi lingkungan.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan sumber infeksi.
- Memantau tanda-tanda infeksi dan melakukan intervensi segera jika ditemukan.
3. Perawatan Luka
- Melakukan perawatan luka secara aseptik, termasuk membersihkan, menutup, dan memantau perkembangan luka.
- Memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan luka yang benar.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (misalnya dokter) jika diperlukan penanganan lanjutan.
4. Manajemen Sistem Imun
- Mengevaluasi status imunologis pasien dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.
- Memberikan intervensi yang dapat meningkatkan sistem imun, seperti nutrisi yang adekuat, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik yang tepat.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (misalnya dokter) untuk pemberian terapi imunosupresan atau imunomodulator jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu tingkat infeksi yang terkontrol, peningkatan pengetahuan dan perilaku pencegahan infeksi, serta terhindar dari komplikasi akibat infeksi.