Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 7004 | 25 Nov 2024
Klinis : - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik - ada edema pada tangan dan kaki sebutkan 3 diagnosa keperawatan yang cocok untuk data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan Anda 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
1. Penurunan Tingkat Kesadaran berhubungan dengan cedera kepala
Penjelasan: Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami penurunan tingkat kesadaran dengan skor GCS E1M1V1, yang mengindikasikan adanya cedera kepala yang berat. Hal ini membutuhkan intervensi keperawatan segera untuk mempertahankan fungsi vital dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan hipovolemia
Penjelasan: Tanda-tanda seperti CRT > 3 detik dan edema pada tangan dan kaki menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan perifer, yang kemungkinan disebabkan oleh hipovolemia akibat kehilangan cairan atau darah. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mempertahankan stabilitas hemodinamik dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Risiko Cedera berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaran
Penjelasan: Dengan tingkat kesadaran yang rendah (GCS E1M1V1), pasien berisiko mengalami cedera lebih lanjut, seperti jatuh atau terluka. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mencegah terjadinya cedera dan melindungi pasien.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan acuan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memastikan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Ketiga standar ini saling terkait dan digunakan sebagai panduan dalam praktik keperawatan sehari-hari. -
Article No. 7005 | 25 Nov 2024
Klinis : - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik - ada edema pada tangan dan kaki apakah cocok dari data di atas mengambil diagnosa enurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan menggunakan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat diambil beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung adalah keadaan di mana jantung gagal memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah pemberian intervensi keperawatan, pasien diharapkan dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada edema, dan peningkatan perfusi jaringan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemantauan input dan output cairan
3. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
4. Manajemen nyeri
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit dan penatalaksanaannya
Berdasarkan data yang diberikan, yaitu adanya memar pada mata sebelah kiri, GCS E1M1V1, TD 130/80 mmHg, nadi 90x/menit, CRT > 3 detik, dan adanya edema pada tangan dan kaki, maka diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah Penurunan Curah Jantung. Hal ini didasarkan pada temuan klinis yang menunjukkan penurunan perfusi jaringan dan tanda-tanda gagal jantung. -
Article No. 7006 | 25 Nov 2024
Klinis : - Ada memar pada mata sebelah kiri - GCS E1M1V1 - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - CRT > 3 detik berikan diagnosa keperawatan dri data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang Anda berikan, saya menetapkan diagnosa keperawatan utama yaitu:
1. Penurunan Kesadaran (Impaired Consciousness) berhubungan dengan trauma kepala, ditandai dengan skor GCS E1M1V1.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sebuah standar yang dikembangkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons tubuh manusia terhadap masalah kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sebuah standar yang dikembangkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sebuah standar yang dikembangkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Dalam kasus ini, berdasarkan SDKI, diagnosis keperawatan "Penurunan Kesadaran" sesuai dengan kondisi pasien yang memiliki skor GCS E1M1V1, menunjukkan penurunan level kesadaran. Selanjutnya, berdasarkan SLKI, luaran keperawatan yang diharapkan adalah peningkatan level kesadaran pasien. Sedangkan berdasarkan SIKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mempertahankan jalan napas, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan penanganan sesuai dengan protokol penanganan pasien dengan penurunan kesadaran.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami konsep SDKI-SLKI-SIKI dan aplikasinya dalam kasus yang Anda berikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu.
Wassalamualaikum. -
Article No. 7007 | 25 Nov 2024
Klinis : - Terdapat edema di pergelangan tangan dan kaki - TD: 130/80 mmHg - N : 90xmnt - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi medis yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang Anda berikan, yaitu adanya edema di pergelangan tangan dan kaki, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90x/menit, peningkatan ureum 171, dan peningkatan kreatinin 2.4, maka diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan fungsi ginjal, seperti yang ditunjukkan dengan adanya edema di pergelangan tangan dan kaki serta peningkatan nilai ureum dan kreatinin.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosa keperawatan yang tepat. Diagnosa keperawatan ini menjadi dasar untuk perencanaan, intervensi, dan evaluasi asuhan keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan. Luaran ini ditetapkan berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditegakkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan diagnosa keperawatan.
Penggunaan ketiga standar ini (SDKI, SLKI, dan SIKI) secara terintegrasi akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terukur, dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 7008 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - CRT > 3 detik - Akral dingin apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Berdasarkan data yang Anda berikan, yaitu peningkatan ureum 171, peningkatan kreatinin 2.4, CRT > 3 detik, dan akral dingin, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Gagal Ginjal Akut, ditandai dengan peningkatan ureum dan kreatinin, CRT > 3 detik, serta akral dingin.
Penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit didefinisikan sebagai ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit dalam batas normal. Tanda dan gejala yang muncul antara lain perubahan pada karakteristik urine, perubahan pada tanda-tanda vital, edema, dan perubahan pada kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat, ditandai dengan parameter laboratorium yang membaik, tanda-tanda vital yang stabil, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan input dan output cairan, pemberian cairan intravena, pemberian diuretik, dan edukasi tentang manajemen cairan dan elektrolit.
Sebagai perawat profesional, kami akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan. Kami akan selalu bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang optimal.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika Ibu/Bapak memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih.
Wassalamualaikum. -
Article No. 7009 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - CRT > 3 detik - Akral dingin apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, saya sebagai perawat profesional dapat memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan peningkatan ureum 171, peningkatan kreatinin 2.4, CRT > 3 detik, dan akral dingin.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang dapat berdampak pada fungsi fisiologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat, ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, fungsi ginjal yang membaik, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, cairan masuk dan keluar, pemeriksaan laboratorium, terapi cairan, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengatasi penyebab gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan assessment yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 7010 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - CRT > 3 detik - Akral dingin apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang Anda berikan, yaitu peningkatan ureum, peningkatan kreatinin, CRT > 3 detik, dan akral dingin, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Penurunan Fungsi Ginjal berhubungan dengan gangguan perfusi ginjal.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Penurunan Fungsi Ginjal didefinisikan sebagai keadaan di mana terjadi penurunan kemampuan ginjal dalam mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit.
SLKI: Outcome yang diharapkan adalah Fungsi Ginjal Membaik, yang ditandai dengan nilai ureum dan kreatinin yang menurun, serta CRT yang membaik.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Cairan, Manajemen Elektrolit, dan Pemantauan Fungsi Ginjal.
Penjelasan lebih lanjut:
Peningkatan ureum dan kreatinin menunjukkan adanya gangguan pada fungsi ginjal. Selain itu, CRT yang memanjang dan akral dingin mengindikasikan gangguan perfusi perifer, yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Diagnosis ini membutuhkan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, seperti dokter, untuk melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan penanganan yang tepat.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi tersebut. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.
Wassalamualaikum. -
Article No. 7011 | 25 Nov 2024
Klinis : - Peningkatan ureum 171 - Peningkatan kreatinin 2.4 - CRT > 3 detik - Akral dingin apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis dan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang Anda berikan, mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakefektifan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Penurunan Fungsi Ginjal
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan ureum 171 dan peningkatan kreatinin 2.4 menunjukkan adanya penurunan fungsi ginjal.
- CRT (Capillary Refill Time) > 3 detik dan akral (ekstremitas) dingin mengindikasikan penurunan perfusi perifer, yang dapat menjadi tanda awal dari penurunan perfusi ginjal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah Perfusi Ginjal Efektif, yang ditandai dengan parameter seperti nilai ureum dan kreatinin dalam batas normal, serta CRT dan suhu ekstremitas yang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang perlu dilakukan antara lain: Pemantauan fungsi ginjal, Manajemen cairan, Manajemen obat-obatan, dan Edukasi pasien serta keluarga terkait kondisi penurunan fungsi ginjal.
Dengan demikian, berdasarkan data yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Ketidakefektifan Perfusi Ginjal Berhubungan dengan Penurunan Fungsi Ginjal. Perawat perlu segera melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengatasi kondisi tersebut dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 7012 | 25 Nov 2024
Klinis : - Penurunan kesadaran, GCS E1M1V1 - Kebiruan di sekitar mata - Akral teraba dingin - Tampak pucat - CRT >3 detik - N: 90x/mnt - S: 38,0 C apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Hipovolemia Sekunder Trauma/Perdarahan
Penjelasan:
1. SDKI: Penurunan Perfusi Jaringan Perifer
- Definisi: Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan perifer, yang dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi pada jaringan.
- Karakteristik Definitif: Akral teraba dingin, CRT >3 detik, kulit pucat.
2. SLKI: Perfusi Jaringan Perifer Membaik
- Kriteria Hasil: Suhu ekstremitas meningkat, CRT <3 detik, warna kulit membaik.
3. SIKI: Manajemen Hipovolemia
- Intervensi: Identifikasi penyebab hipovolemia, pantau tanda-tanda vital, monitor intake dan output cairan, kolaborasi pemberian cairan intravena, pantau status hemodinamik.
Kondisi yang Anda deskripsikan menunjukkan adanya penurunan perfusi jaringan perifer yang kemungkinan disebabkan oleh hipovolemia sekunder trauma atau perdarahan. Tanda-tanda yang mendukung diagnosis ini antara lain penurunan kesadaran, kebiruan di sekitar mata, akral teraba dingin, tampak pucat, CRT >3 detik, nadi cepat, dan suhu tubuh normal.
Perawatan yang diperlukan fokus pada manajemen hipovolemia, pemantauan status hemodinamik, dan intervensi untuk memperbaiki perfusi jaringan perifer. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab mendasar dari kondisi ini. -
Article No. 7013 | 25 Nov 2024
Klinis : - Penurunan kesadaran, GCS E1M1V1 - Kebiruan di sekitar mata - Akral teraba dingin - Tampak pucat - CRT >3 detik - N: 90x/mnt - S: 38,0 C apa diagnosa keperawatan dari data di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang Anda berikan, serta penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Penurunan Curah Jantung
Penjelasan:
Pasien mengalami penurunan kesadaran (GCS E1M1V1), kebiruan di sekitar mata, akral teraba dingin, tampak pucat, dan CRT > 3 detik, menunjukkan adanya gangguan pada perfusi jaringan perifer. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan curah jantung, yang dapat mengakibatkan penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
SLKI: Keseimbangan Cairan, Toleransi Aktivitas, Integritas Kulit
SIKI: Manajemen Hipovolemia, Manajemen Sirkulasi, Manajemen Nyeri
2. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Penyakit
Penjelasan:
Pasien memiliki suhu tubuh 38,0°C, yang menunjukkan adanya hipertermia. Hal ini dapat disebabkan oleh proses penyakit yang sedang terjadi, seperti infeksi atau peradangan.
SDKI: Hipertermia
SLKI: Suhu Tubuh, Keseimbangan Cairan
SIKI: Manajemen Demam, Manajemen Cairan
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, merumuskan tujuan keperawatan, dan menyusun rencana intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal.